Sabtu, 03 Desember 2016

Tentang Aksi Super Damai 212

Sepanjang jalan dari Rasuna Said menuju Monas bergetar. Nyaring terdengar gema takbir, Shalawat, dan puji-pujian untukNya. Dengan pakaian serba putih, beratus-ratus orang turun ke jalan. Menempuh ribuan langkah kaki, puluhan kilometer. Khusyuk. Penuh kegembiraan, penuh rasa syukur. Yang berjalan bersyukur karena masih diberi kekuatan untuk melangkah, yang bermotor bersyukur masih bisa digerakkan untuk membantu, melangkah bersama.

***


Kisah itu adalah sebagian hal yang aku lihat dari aksi super damai 212 kemarin. Beberapa orang bahkan ada yang membagikan makanan kepada para pejalan kaki. Mujahid, mujahidah yang ingin mengikuti doa dan dzikir bersama. Minuman dan makanan terasa melimpah. Tumpah ruah. Mungkin orang-orang disana tidak ada yang sampai kelaparan, karena puluhan pedagang rela menggratiskan dagangan mereka, ratusan orang dengan cuma-cuma memberikan sarapan, bahkan makan siang untuk semua yang terlibat. MasyaaAllah.




Aku memang tidak ikut aktifitas doa dan dzikir ini. Padahal kantorku dekat sekali dengan Monas :( *Semoga lain kali aku, dan kalian yang belum datang bisa ikut doa dan dzikir ini ya :)* Tapi rasanya aku ikut merasakan euforianya. Kekhidmatan saat Shalat Jumat sangat terasa, walaupun aku hanya melihat dari TV saja. Bagaimana mungkin merapikan 7 juta orang dengan waktu kurang dari 5 menit? Hanya dengan Iqamah dan seruan imam "Rapatkan barisannya!" sudah membuat shaf yang begitu rapi. MasyaaAllah, Allahu Akbar.

Belum lagi kejutan-kejutan lain yang datang dari alam. Cuaca yang sejuk, matahari yang terlihat teduh. Hingga saat orang-orang Shalat Jumat, Gerimis mengundang tangis. Yaa Allah, berdasarkan hadits Rasulmu, Salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah pada saat hujan (Dua Doa yg tidak pernah ditolak : Doa Pd Waktu Adzan dan doa pd waktu hujan ” (HR. Hakim)), sedangkan hari itu adalah hari Jumat (“Sesungguh-nya pd hari Jum’at ada satu saat yg tidak bertepatan seorang hamba muslim sholat dan memohon sesuatu kebaikan kpd Alloh melainkan akan diberikan kepada-nya dan beliau bersyarat dengan tangan-nya akan sedikitnya waktu tersebut ( HR. Bukhari)”), waktu mustajab lainnya. Belum ada beberapa doa lagi yang disampaikan padamu saat antara Adzan dan Iqamah, serta waktu sujudnya. MasyaaAllah. Maka nikmat manakah yang harus kami dustakan?

Belum lagi doa ulama-ulama kami. Pemimpin-pemimpin kami yang adil. Akhwat-akhwat yang berwudhu dan ikut berdoa. Anak-anak yatim, para Musafir, dan lainnya yang kami tak terdefinisikan oleh kami sendiri. Berapa banyak pahala yang mereka dapatkan saat Shalat dengan jamaah sebanyak itu? :') Bolehkah aku iri? :')

Aksi super damai 212 ini benar-benar memberi kesan tersendiri. Khususnya untuk umat Islam. Bersatu di tengah gerimis, bersujud pada Sang Pencipta, berdoa dan di-aamiin-kan berjuta orang. Seluruh Indonesia hadir. Bahkan disiarkan langsung di stasiun televisi swasta, TVOne, yang tidak ikut bisa acaranya bisa ikut merasakan khidmat dan terharunya. Sekali lagi, yaa Allah boleh aku iri pada mereka yang ikut doa dan dzikir bersama disana? :')
Continue reading Tentang Aksi Super Damai 212

Rabu, 23 November 2016

Kucing Tahu Tempatnya Pulang

Assalamu'alaikum semuahhh^-^/Haii haiii haiii!! Apa kabar?

Kali ini aku mau bahas tentang binatang yang hampir semua orang sukak, yes Kucing! Kucing adalah hewan berbulu yang memiliki empat kaki dan bersuara 'meong' *you dont say haha*

Hampir semua orang suka sama kucing. Dari anak kecil, remaja, sampai lansia, kucing adalah salah satu binatang yang masih dalam tahap normal untuk dipelihara. Kucing emang hewan yang lucu banget. Menggemaskan. Apalagi waktu masih berumur kurang dari 5 bulan, atau masih anakan. Gemasssnyaa. Rasanya pengen aku  bejek-bejek itu badannya yang kecil begitu>_< hehe
Continue reading Kucing Tahu Tempatnya Pulang

Rabu, 16 November 2016

Hujan dan Magis

Judul yang cukup aneh jika mengingat beberapa kali aku menuliskan betapa aku menyukai hujan. Di artikel Kontradiksi serta Hujan dan Kamu, aku menceritakan bagaimana aku menyukai hujan. Ya, tentu saja aku penyuka hujan. Pluiviophile.
Tapi ternyata tidak selalu semudah itu menyukai sesuatu. Ya tentu saja aku harus menekan rasa takutku itu setiap kali hujan dengan membayangkan hal-hal 'magis' yang akan aku dapatkan setelah hujan. Ya, hujan adalah sebuah 'magis' untukku.

Hasil gambar untuk hujan tumblr

Sejujurnya dulu saat aku masih sekolah dasar, aku takut pada hujan. Tidak, tidak. Lebih tepatnya aku takut pada petir dan kilat yang selalu datang sepaket dengan hujan. Serta akibat dari turunnya air langit tersebut, yaitu banjr. Aku benar-benar takut pada ketiga hal itu saat hujan. Bahkan aku pernah minta izin pulang saat ngaji karena mendengar suara petir, padahal langit terlihat terang-benderang. Haha.

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa hujan adalah magis, sesuatu yang misterius. Apa kalian juga merasa seperti itu?

Saat hujan datang, semua hal terlibat berbeda. Bukan, bukan karena becekan yang ada dijalanan-_- Tapi hujan bisa membuat semua warna terasa lebih hidup. Pohon yang terkena air hujan, daunnnya akan berwarna lebih segar. Aspal-aspal hitam di jalan akan lebih mencolok warnanya karena hujan. Yaaa, salah satu keindahan saat hujan turun adalah hal itu menurutku.

Hal magis lainnya, hujan selalu membawa hal nostalgia. Ia selalu menjatuhkan butir-butir kenangan yang siap mengguyur kegalauan. Dinginnya kesepian yang ditawarkan bercampur dengan rintiknya yang mengalunkan melodi-melodi patah-hati. Yeaaa baper-_- Tapi memang, bagi sebagian orang hujan adalah peristiwa yang menyiksa. Kerinduan, kesepian, kenangan, dan hal-hal yang menyebabkan kegalauan bercampur aduk saat hujan tersebut, yeaaaaa.

Sepertinya hujan benar-benar hal magis yang menciptakan rasa rindu berlebihan..


Satu lagi. Hujan adalah kemalasan yang benar-benar menyebalkan. Entah kenapa saat hujan, kasur tidak mau melepaskan kehangatannya *bahasa ini mbak-_-* Gaya gravitasi antara kasur dan tubuh itu terasa sangat besar. Hujan benar-benar pencipta rasa malas yang sempurna untukku. Haha.

Sudahlah. Terlalu banyak hal magis tentang hujan bagiku untuk dijelaskan. Haha. Bagi yang punya hal magis tentang hujan mungkin bisa di share di kolom komentar :)
Continue reading Hujan dan Magis

Sabtu, 29 Oktober 2016

[Music] Teka-Teki Rasa

Assalamu'alaikum, semuah! ^_^)/


Kali ini aku mau memberi rekomendasi lagu buat yang sedang rindu, tapi merasa di-PHP oleh doi. Atau yang merasa doi kasih tanda-tanda kalau dia suka sama kita, tapi ya cuma perasaan kita aja mungkin T^T


Lagu ini merupakan original soundtrack dari novel Teka-Teki Rasa karya kak Himsa. Novel yang bercerita tentang dua orang insan yang sama-sama jatuh cinta, tapi dalam diam mereka. Saat orang pertama memang sengaja tidak mengumbar, diam dalam perasaan mengikhlaskan, orang kedua hanya bisa menerka, membaca setiap aksara yang dibuat oleh orang pertama tersebut sambil merangkai harapan.

Aku belum pernah baca sama sekali buku karya Kak Himsa ini (semoga bisa ikut order lagi!), tapi dari soundtracknya saja sepertinya lagu ini sangat menggambarkan keseluruhan isi cerita dalam novel tersebut. Dan tentunya menggambarkan kisah cinta beberapa orang yang merasa kisahnya sama dengan mereka. Dan menjadikan soundtrack ini lagu galau yang pas, termasuk aku. Hehe.

Lagu ini maknanya dalaaam banget! Pertama kali dengar memang agak membingungkan sih untukku, apa sih maksud lagunya? Karena aku emang lagi gak fokus buat dengar, tapi sambil baca komentar yang ada di akun youtubenya, hehe.

Petikan gitarnya membuatku jatuh cinta! Jadi untuk kedua kalinya, aku memutarnya lagi dan berusaha untuk mendengarkan liriknya dengan hati. Paragraf pertama lagu tersebut membuatku tersenyum sendiri, aku jadi mengingat, dan....malu sendiri, haha. Kira-kira pada paragraf pertama bait tersebut begini liriknya:

Dalam bait aksara yang kamu reka
Aku menerka-nerka
Apakah kamu yang tak peka?
Atau aku yang yang salah sangka?

Bagaimana? Sudah tersenyum sendiri? Merasakan betapa bodohnya diri ini menganggap bahwa dia tak peka. Dan sebagian wanita pasti sering salah sangka, bahkan menghubung-hubungkan hal yang sama sekali bertolak belakang. Lalu berkata bahwa dia tidak peka dengan apa yang kamu rasa.


Dalam buaian rindu yang aku rasa
Aku menganalisa
Jugakah kamu menyimpan asa?
Atau semua hanya diagnosa?

Yes! Rindu bukanlah penyakit. Tapi dia memberi rasa sakit. Rasa sakit karena perpisahan. Rasa sakit karena perbedaan. Dan rasa sakit lainnya. Rindu juga memberi otak kita cara untuk mendiagnosa hal-hal yang persepsinya ingin kita buat benar. Seperti, apakah dia juga merindukanku? Mungkin iya, dari pesan yang ia kirimkan sehari yang lalu menggambarkan kalau dia merindukanku.


Aku seperti mendengar rindumu
Tapi aku takut salah mengartikannya

Akukah yang terlalu perasa?

Semua aksaramu bagai pertanda
Tapi aku takut salah membacanya
Bernarkah kamu menyimpan rasa?
Semua masih diagnosa

Dalam diagnosa aksara, semua hal terasa berkaitan. Aku bertanya kabar dan ia balik bertanya padaku, itu adalah salah satu alasan yang membuatmu merasa kalau ia juga merindukanmu. Padahal sebenarnya, bertanya kembali adalah cara bersopan santun.

Atau saat dia terasa lebih menyenangkan daripada biasanya. Kamu merasa dia merindukanmu. Padahal mungkin sebenarnya ada hal yang membuat suasana hatinya menjadi baik hari itu, dan kebetulan kamu menghubunginya hari itu juga.

Diagnosa aksara memang menyenangkan. Tapi dilain sisi juga terasa..... menyakitkan.

Sakit saat berpikir kalau perkiraan kita adalah suatu kesalahan. Sakit saat kita mengetahui kenyataan bahwa kita tidak tahu dia merindukan kita atau tidak. Dan sakit saat kita tahu, bahwa kita tidak berani mengungkapkan bahwa sebenarnya kita merindukannya. Merindukan sosoknya.

Karna semua masih dalam tanya
Dan kepastian yang belum ada
Jadi biarlah ku menunggu
Mengharap ikhlas dalam Do'a

Semua tentang dia adalah pertanyaan bagi kita yang tidak berani menyapa. Kabarnya, kerinduannya, kesibukannya, dan... perasaannya. Gelisah menunggu pesan darinya. Padahal... diri ini bahkan tidak berani mengetikkan kata pada kontaknya. Bagaimana mungkin harus menunggu dalam kegelisahan?

Doakanlah! Doakanlah yang terbaik untuknya. Rangkul seluruh rindu tersebut dalam sujud-sujud panjang. Kirimkan seluruh rindu itu dalam bingkaian-bingkaian doa. Keluarkan segala kegelisahan yang kau rasakan. Ikhlaskan seluruhnya, bila belum merasa mampu. Itulah teka-teki rasa. Lagu ini benar-benar menceritakan kegelisahan hati orang-orang yang belum berani mengambil komitmen untuk menikah. Menunggu dalam doa.

Lagunya benar-benar easy listening. Petikan gitar yang mengalun lembut, suara penyanyi yang mengayun perlahan, dan liriknya yang begitu 'menampar' menurutku membuatku benar-benar jatuh cinta. Saat hari rilisnya, lebih dari 5 kali kuputar ulang lagu ini.
Untuk lebih jelasnya langsung cek disini aja. Keren banget pokoknya buat kalian yang sedang dilanda rindu. Haha.

Sekian dulu tulisanku kali ini. Bagaimana komentar kalian yang sudah mendengar lagu ini? Share di kolom komentar yah! :)
Continue reading [Music] Teka-Teki Rasa

Kamis, 27 Oktober 2016

Girls with Her Moods

Assalamu'alaikum semuah!!

Apa kabar? Semoga selalu sehat yaa! :) Kalo kalian bertanya apa kabarku, Alhamdulillah masih baik kok! Cuma yang kurang sehat moodku aja akhir-akhir ini. Entah kenapa ada aja moodbreaker :(
Yes, I am a moody-girl and I'm not proud to have it. Entah kenapa aku baru sadar setahun yang lalu bahwa aku adalah orang yang moody. Untuk yang belum tahu moody itu apa, aku akan jelaskan sedikit Moody adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang, yang membuat orang tersebut sering berganti suasana hati tanpa memiliki alasan yang jelas dan biasanya dalam waktu yang relatif singkat.
Hasil gambar untuk MOODY
Continue reading Girls with Her Moods

Minggu, 23 Oktober 2016

,

Perfectly Perfect

Dia adalah wanitaku. Berwajah oval dan lesung pipi di kedua pipinya. Rambutnya tertutup hijab. Ia selalu memakai jam tangan pada lengan kanannya, dan tas jansport. Sebelum menjadi istriku ia adalah mahasiswa hukum di salah satu universitas negeri di Yogyakarta, sekitar 3 tahun yang lalu.

You might not think you're a supermodel
But you look like one to me
I'd rather have your picture on my phone
Than on the cover of a magazine
Continue reading Perfectly Perfect

Minggu, 02 Oktober 2016