Tampilkan postingan dengan label Bersajak Ria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bersajak Ria. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Agustus 2024

Jakarta

Untuk segala sihir penjuru kota.Salam untuk terik yang menyinari cerahnya pagi,Untuk debu yang terbatuk dari mesin motor,Untuk sirine dan klakson yang mengalun bermelodi.Untuk bangunan menjulang yang tidak peduli bersih atau kotor.Di jalannya, kebencian dan cinta terasa tak terdefinisi.Lampu yang berkilauan dari jembatan penyebrangan,Dengan pasangan yang bergandeng tangan di sudut taman.Tentang anak-anak...
Continue reading Jakarta

Sabtu, 10 Agustus 2024

Kontras

Aku yang perasa, bertemu kamu yang tidak peka.Menjalaninya bersamamu jadi terasa hampa. Seperti tenggelam dan tidak ada yang mendengar saat kuminta pertolongan.Aku yang terencana, bertemu kamu yang spontan.Hari-hari bersamamu terasa menakutkan. Rasanya seperti berlayar tanpa tau arah, dan aku tidak tau cara membaca cuaca.Aku yang penyendiri, bertemu kamu pencinta keriuhan.Tanganku gemetar di keramaian,...
Continue reading Kontras

Sabtu, 29 Juni 2024

Jika Suatu Nanti

Jika suatu nanti, saat kita sudah tidak saling bercerita tentang lelahnya hari yang kita lalui. Saat bahagiamu bukan lagi ditujukan karenaku. Saat rindu kita tak lagi bisa berbalaskan temu.Mungkin yang bisa diingat hanya marahku, tidak peduliku, dan diamku. Mungkin kamu akan mengingatku sebagai perempuan pemarah yang tidak mau berbagi keluh kesah. Sebagai dia...
Continue reading Jika Suatu Nanti

Minggu, 16 Mei 2021

Untuk Seseorang Istimewa di Hari Istimewa

Terima kasih masih merayakan Idulfitri bersamaku. Walau pun doamu belum sempat terwujudkan di tahun kedua ini, semoga ia tetap mengisi aamiin-mu di setiap sujud.Aku yang pada dasarnya penakut dan bertopeng ini akhirnya luluh saat dihadapkan pada uluran tanganmu. Yang meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja, yang meyakinkan bahwa genggam itu tak akan dilepaskan.Saat akhirnya kutanggalkan topeng...
Continue reading Untuk Seseorang Istimewa di Hari Istimewa

Kamis, 11 Juni 2020

Aku Harus Apa?

Aku mencari-cari kebohongan melalui matamu,tapi yang kulihat hanya ketulusan yang menatapku lembut.Aku harus apa?Aku memancingmu dalam marahmu,tapi yang kutemukan hanya helaan nafas panjang,dan senyuman hangatmu.Aku harus apa?Aku menyembunyikan diri di antara air matamu,tapi kamu selalu berhasil menemukanku,bersama ketakutan yang kau tinggalkan di tembok tertinggi hatimu.Aku harus apa?Lalu aku bertanya,Aku...
Continue reading Aku Harus Apa?

Sabtu, 25 April 2020

,

Aku Mau

Aku mau jadi peluruh luka-lukamu. Merawatnya agar bisa kembali utuh. Lalu akan kujadikan diriku penawar rasa, agar tidak lagi kamu merasa sakit seperti dulu kala. Aku mau jadi bagian dari tatapmu. Melihat dari cara pandangmu, melebur bersama mimpimu. Mendampingi rencana-rencana yang kau kejar di masa depan. Aku mau jadi telinga keduamu. Mendengarkan cerita yang kau ulang karena lupa. Tak akan...
Continue reading Aku Mau

Selasa, 25 Februari 2020

Wahai Tuan

Wahai tuan, Jika lelah, kamu bisa pakai pundakku sebentar untuk bersandar, mungkin tidak terlalu nyaman tapi bisa untukmu beristirahat sebentar.  Pikiranmu yang terlalu penuh itu juga bisa kamu bagi kepadaku. Telingaku selalu bersedia untuk mendengarkan ceritamu tentang hari ini. Wahai tuan, Pundakmu tidak perlu selalu berdiri tegak. Bersantailah. Mari bersandar di sofa ruangan favoritmu...
Continue reading Wahai Tuan

Jumat, 20 Desember 2019

Untuk Tuan Cahaya

aku melihatmu, di simpang jalan yang akan aku tuju dikelilingi cahaya menyilaukan mata menyapa rasanya tidak selalu bisa aku lakukan, seingin apapun aku melirihkan panggilan kamu serupa, keinginan yang orang-orang dambakan mimpi yang orang-orang percaya keberadaanmu penuh sorak sorai perayaan kehadiran aku yang memijak tanah bisa apa? melangkah saja dipandu sisa terangmu dibiasi...
Continue reading Untuk Tuan Cahaya

Rabu, 20 November 2019

Euforia Langit

Jadi akhir-akhir ini, aku merasa langitku dominan cerah. Sesekali memang ada mendung dan hujan mampir, tapi dia cuma berkunjung sebentar. Lalu ijin pergi, tapi membuat langitku lebih bersih. Aneh rasanya. Setelah langitku selalu melewati hari penuh gumpalan awan abu-abu, beberapa petir yang mengagetkan, dan butiran air langit yang jatuh. Aku baru tau kalau...
Continue reading Euforia Langit

Kamis, 24 Oktober 2019

(p)ikat

Kepada seseorang yang datang dan melebur dalam keseharian Yang malamnya adalah kekhawatiran serta subuhnya penuh dengan harapan Semoga tetap tegak, di mana pun kaki itu memijak Kepada seseorang yang telah menjadi hal yang ingin ditemui Berangkatnya adalah senyum-senyum penuh doa dan kembalinya selalu menjadi kegiatan yang dirindui Semoga tetap tangguh,...
Continue reading (p)ikat

Kamis, 10 Oktober 2019

Validasi Rasa

Untuk apa masih bertanya, jika apa yang kulakukan sudah bisa kau rasakan sendiri? Untuk apa masih ragu, bukankah sudah terlalu jauh untuk mencari jalan kembali? Apa yang ingin kamu dengar adalah apa yang aku lakukan. Apa yang kamu ragukan adalah apa yang telah aku yakinkan selama ini. Tatapku belum cukup untuk membuatmu berhenti mencari jawaban? Pundakku belum cukup untuk membuatmu merasa nyaman? Pelukku...
Continue reading Validasi Rasa

Rabu, 18 September 2019

Kenapa yang Menimbulkan Kenapa

Takut, takut dan takut. Selalu kata itu yang kamu ulangi. Nggak bisa, aku nggak tau gimana caranya. Sambungmu lagi. Kenapa semua hal baru harus kamu takuti? Bagaimana caramu tau jika kamu nggak belajar? Padahal aku ada di depan, berteriak paling kencang memberi dukungan. Katamu kamu tidak suka sesuatu di luar kendalimu. Tapi kamu berkata, suka sekali belajar. Apa yang mau kamu pelajari,...
Continue reading Kenapa yang Menimbulkan Kenapa

Selasa, 27 Agustus 2019

Bersangkal

Kenapa menetap saat sadar frekuensi yang kita bawa berbeda? Memaksa bercerita dan bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang sedang kita saling pertahankan? Kamu dengan rasa mengalahmu pada cerita-ceritaku, dan aku dengan rasa ingin tauku pada apa yang ingin kau ceritakan. Kita tau bahwa jalan kita bersebrangan. Tapi tak juga menyurutkan untuk melepaskan genggaman. Sebenarnya apa yang sedang kita pertahankan? Ego...
Continue reading Bersangkal

Jumat, 10 Mei 2019

Halo, Aku Ingin Mengeluh Sebentar

Bukannya berlebihan, aku hanya lelah dan ingin didengarkan. Butuh istirahat, ingin mengeluh setelah hari-hari melelahkan. Tidak butuh nasehat, untuk sekejap saja, tolong dengarkan. Izinkan kepala yang penuh pikiran negatif ini keluar perlahan. Mungkin kamu tidak mengerti obrolan itu, tapi tolong dengarkan. Sebentar saja boleh, ya? Sampai rasa lelah itu berkurang. Rasanya akalku sudah tumbang...
Continue reading Halo, Aku Ingin Mengeluh Sebentar

Minggu, 14 April 2019

Tuan di Mimpi

Tuan, kau pasti tidak tau bahwa semalam mampir di mimpiku, kan? Mau mendengarku bercerita? Tuan yang hadir dalam mimpi, boleh kujelaskan? Parfumnya terasa menenangkan, Pakaiannya bisa kupegang, Bahunya terasa nyaman untuk bersandar. Kenapa Tuan terasa begitu familiar? Memang secara ingatan, aku tidak akan pernah bisa melupakan. Ratusan hari tanpa pertemuan, Puluhan hari tanpa kabar. Memori itu...
Continue reading Tuan di Mimpi

Rabu, 06 Maret 2019

Ruang Bercerita

Sini, mendekatlah. Ceritakan apa yang membuatmu lelah hari ini. Ku biarkan kamu menceritakan, dan ku akan mendengarkan. Duduklah di sampingku. Kamu boleh membuka topengmu. Sedihmu, keluhmu, marahmu, dan bahagiamu perlu dibagi. Biarkan aku menjadi salah satu dari orang itu. Aku tau kamu lelah, jadi berkunjunglah. Aku tau kamu sepi, jadi, sini berbagi. Tak perlu selalu tersenyum pada dunia....
Continue reading Ruang Bercerita

Senin, 11 Februari 2019

Hujan di awal Desember

Suatu hari di musim panas, kamu mendatangkan hujan untukku. Mengguyur kegersangan perasaan yang kala itu dilingkari prasangka buruk. Terkurung tanpa tau cara mengeluarkan diri. Ibarat hujan pertama di awal Desember. Datangmu selalu ditunggu semua orang. Yang membuatku tanpa sadar menjadi bagian dari mereka yang menunggu. Mengharapkan dirimu kembali. Saat asap kebencian memenuhi saluran pernapasanku....
Continue reading Hujan di awal Desember

Senin, 04 Februari 2019

Pernyataan

Terima kasih untuk menemani di saat-saat terberat Senyum darimu adalah penyemangat yang ingin selalu kuingat. Bahkan selalu bersedia untuk meminjamkan bahu Mendengar suaramu saja sudah membuatku merasa lebih baik, kau tau? Terima kasih untuk tak pernah mengeluh jenuh Sugesti baik darimu selalu jadi penuntunku Sepucuk kalimat pendek darimu cukup membuat hariku terasa menyenangkan Pernyataan bahwa...
Continue reading Pernyataan

Kamis, 24 Januari 2019

Masa yang Tak Bisa Dilepas

Ada kalanya ingin berhenti lalu mengeluh; Aku lelah, bisakah cukup sampai di sini saja? Juga di mana langitku dipenuhi awan abu-abu dan suara menggelegar; Tapi hujan tak juga turun, udara tak juga dingin. Hari-hari saat tubuhku demam tinggi dan menggigil ketakutan; Otakku terus berteriak tetap bertahan, sedangkan hatiku enggan untuk melepas. Aku tuli. Telingaku hampa dari suara-suara penyemangat. Aku...
Continue reading Masa yang Tak Bisa Dilepas

Kamis, 10 Januari 2019

Pada Awalnya

Pada awalnya, kita adalah manusia yang terlahir dari seorang wanita. Yang dengan rasa cinta, rela mempertaruhkan nyawa Pada awalnya, semua adalah manusia yang diliputi ketidaktahuan. Lalu diberkahi pikiran, dan juga rasa sayang Pada awalnya, manusia saling membutuhkan. Meminta bantuan, atau pun yang mengulurkan tangan Pada awalnya, semua orang memiliki masa kebodohan. Setidaknya sekali, pasti...
Continue reading Pada Awalnya