Sabtu, 10 Agustus 2024

Kontras

Aku yang perasa, bertemu kamu yang tidak peka.
Menjalaninya bersamamu jadi terasa hampa. Seperti tenggelam dan tidak ada yang mendengar saat kuminta pertolongan.

Aku yang terencana, bertemu kamu yang spontan.
Hari-hari bersamamu terasa menakutkan. Rasanya seperti berlayar tanpa tau arah, dan aku tidak tau cara membaca cuaca.

Aku yang penyendiri, bertemu kamu pencinta keriuhan.
Tanganku gemetar di keramaian, sedang tanganmu melambai ke atas mengikuti lantunan irama saat aku membutuhkan genggam.

Aku si pencinta buku, bertemu kamu penikmat film.
Tulisan dari buku yang kubaca tidak lebih seru dari film perang favoritmu, katamu. Adegan film favoritmu tidak semenegangkan bab 3 bukuku, ujarku.

Apakah bisa yang saling bertolak belakang mencoba untuk menyatu?
Apakah bisa kita saling bersama?

Katamu, aku harus makan tiga kali sehari agar seperti orang normal.
Kataku, kamu harus mandi dua kali sehari agar normal.

Katamu, aku harus keluar rumah seperti sewajarnya manusia.
Kataku, kamu harus berdiam di rumah seperti sewajarnya manusia.

Kontras yang terlalu menyakiti hati, apakah bisa dilalui?

0 komentar:

Posting Komentar