aku melihatmu, di simpang jalan yang akan aku tuju
dikelilingi cahaya
menyilaukan mata
menyapa rasanya tidak selalu bisa aku lakukan,
seingin apapun aku melirihkan panggilan
kamu serupa,
keinginan yang orang-orang dambakan
mimpi yang orang-orang percaya
keberadaanmu penuh sorak sorai
perayaan kehadiran
aku yang memijak tanah bisa apa?
melangkah saja dipandu sisa terangmu
dibiasi penuh oleh ketakutan
berlindung di antara terangnya cahayamu
agar aku tak selalu beradu pandang
karena setiap kau mengulurkan tangan dan memandang,
tanganku masih saja gemetar ketakutan
0 Komentar