Senin, 31 Desember 2018

Last December, Last Year

Hey 2018,

Thank your for the moment you share with me,
the chance,
the pain,
the stressed.

I passed and learned the thing you line.
Every struggle,
every tears,
every choice.

Thank you for always being there.
For listen to me,
to cheer me up,
to remember that i am worth and deserve better.

I wish I can be better and better more next year.
More stronger,
more wiser,
more.... everything.
And I hope you get better too next year!


Cheers!♥


Continue reading Last December, Last Year

Kontempelasi #1

Suatu hari, di suatu malam, dalam pikiran seseorang.

"Kau aneh. Membandingkan dirimu dengan orang yang kamu tau sendiri bahwa dia lebih banyak berbuat kebaikan dibandingkan kau. Pantaslah kalau dia dilimpahi kebaikan dan keberuntungan dalam langkahnya."

"Tapi bagaimana kau tahu bahwa dia lebih baik dariku dan aku lebih buruk darinya? Bahkan hal buruknya pun kau ketahui.? kataku menyela tanggapannya.

"Karena aku adalah AKAL SEHATMU. Bagaimana mungkin aku tidak tahu kellakuanmu selama ini? Dan dia, yang kau lihat selama ini hanya beberapa keburukannya saja. Lalu langsung menyimpulkan bahwa kau lebih baik darinya? Dia bahkan menyembunyikan kebaikannya lebih banyak daripada kau menyembunyikan keburukanmu."

"Tapi aku juga ingin dilimpahi kebaikan dan keberuntungan sepertinya juga. Aku mau hidupku diliputi keberuntungan. Rasanya melelahkan sekali, sampai ingin menangis semalaman." timpalku lagi.

"Kau yakin?"

"Sangat, sangat yakin." jawabku antusias seraya menganggukan kepala.

"Walau harus mengorbankan keberuntunganmu yang tersisa di dunia?"

"Apa keberuntunganku di dunia bisa habis?| tanyaku lagi, memastikan.

"Tentu saja! Dan juga bisa diisi ulang. Tapi jika kau tidak sempat mengisi ulang, keberuntunganmu akan berhenti di tempat terakhir kau melangkah."

"Lalu bagaimana cara agar aku bisa mendapatkannya selalu? Aku ingin keberuntungan yang tidak terbatas! Bahkan sampai  nanti di alam baka!"

"Ckckck. Ternyata kau orang yang serakah. Lakukan saja kebaikan setiap waktu. Dengan cara itulah kau mengisi ulang keberuntunganmu. Dan lagi, di alam baka? Pft! Itu tergantung seberapa banyak kau menyimpan dan menggunakan keberuntunganmu di dunia ini."

"Tapi kalau ternyata aku mati dalam keadaan belum mengumpulkan keberuntunganku, bagaimana?" tanyaku lagi dengan penuh rasa cemas.

"Sudahlah, jangan terlalu banyak bertanya. Aku lelah memberimu jawaban. Untuk itu, sedari sekarangn sebaiknya kkau harus lebih banyak memberi kebaikan dan keberuntungan juga pada orang lain. Terutama lihat sekitarmu! "

"Tapi bagaimana jika keberuntunganku habis, jika kubagikan dengan orang lain?"

"Keberuntungan tidak akan habis kalau kau membaginya secara tulus kepada orang lain. Dasar bodoh! Bisakah kau melakukan saja semua saranku tadi? Kau pastui akan menemukan jawabannya di perjalananmu nanti. Sudahlah, aku butuh istirahat. Mataku lelah! Selamat tidur."

"Ah baiklah. Selamat tidur, semoga kebaikan selalu menyertaimu." aku mengakhiri percakapanmu malam itu.

"Ya. Semoga kau juga."


***
Continue reading Kontempelasi #1

Sabtu, 29 Desember 2018

,

Sewindu Menunggu

Assalamu'alaikum!

Beberapa hari lalu aku dengar lagunya Tulus - Sewindu diputar oleh salah satu tetanggaku. Tentu aja, aku langsung ikut nyanyi, siapa juga yang nggak bisa auto singing, kalau dengar lagunya. Kalian juga gak sih?

Look how cute kak Danish's smile in here!
Lagu ini bikin aku ingat sama salah satu momen di SMK, waktu naik angkot bareng teman-temanku. Kami nyanyi bareng-bareng di angkot waktu lagu ini diputar di radio yang dinyalakan abang angkot. Momen yang lucu, jadi setiap lagu ini muncul langsung ingat tim angkot dulu. Hahaha.

Tapi setelah beberapa tahun, aku baru sadar dengan liriknya. Maksudku- KENAPA LAMA BANGET DEKETIN CEWEK? SAMPAI NUNGGU DELAPAN TAHUN LOH! Aku cuma bingung aja, kenapa lama banget? :(

Terlepas dari interpretasi lirik yang aku tulis di bawah. Lagu ini merupakan salah satu favoritku sepanjang masa sih. Apalagi pemerannya adalah kak Danish! Aku suka banget sama aktris ini sejak lihat film "Dara". Cantiknya dia nih berkharisma di mataku, nggak yang lemah-lembut gitu. Unik! Apalagi Official videonya yang terlihat artistik dan enak dilihat, walaupun aku nggak paham maksudnya. Tolong ada yang bisa jelaskan?
How can you  can't love this actrees?
Kalian masih ingat nggak sih, liriknya? Nih aku tulis juga deh di sini. Sekaligus, ayo nyanyi bersama!
Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang ku benam sejak lama
Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Iya kan? sewindu cuma dekat, cuma selalu ada. Delapan tahun loh, delapan tahun! Huhuhu. Apa selama itu aku dan kamu cuma di zona bernama Friendzone aja? Dan selama itu pula kamu cuma tunggu di depan pintu gerbang rumahmu? Dengan senyum, kamu menyapa. Lalu sangat yakin kalau dia tahu bahwa kau menyukainya.

Dari mana dia bisa tahu? Bagaimana dia tahu?

Kamu cuma menyapa dengan senyummu dan merasa selalu ada cukup untuk mempertahankan hubungan baikmu dengannya? Di titik ini pun kamu cukup puas dengan melihat dia membalas senyummu aja, kan? Selama 8 tahun?
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu
Setelah ada laki-laki lain yang kau sadari dia tampan, dan berani menyatakan perasaannya. Kau malah menyalahkan wanitamu? Berkata bahwa dia melupakan semua usahamu, semua rayuanmu. Hey, kau hanya merayu dan menunggu. Menunggu apa? Bukankah terlalu lama?

Kau terlalu pasif agresif. Merasa mendekati, tapi bisa saja wanitamu itu merasa kau hanya tetangga atau teman yang benar-benar ramah dan baik hati. Kau hanya terlalu baik untuk menjelaskan sifatmu bahwa kau menyukainya.

Jikapun kau merasa dia tahu perasaanmu, apa yang kamu inginkan? Kenapa membuatnya menunggumu begitu lama? Mengapa membuatnya seakan kaulah yang dia butuhkan, bukan sebaliknya?

Setelah delapan tahun mendekati. Kau merasa terlalu takut untuk beranjak dari kenyamananmu selama ini. Melihat senyumnya, berbicara dengannya. menatap wajahnya. Kau takut jika saatnya kau menyatakan perasaanmu, dia malah menjauh dan kau kehilangan semuanya.

Lalu kau memilih untuk tidak melakukannya, dan menunggu lebih lama lagi. Menunggu momen yang tepat.

Tetapi akhirnya wanitamu pergi dengan pangeran pilihannya.
Jujur memang sakit di hati
Bila kini nyatanya kau memilih dia
Takkan lagi ku sebodoh ini
Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan
Aku senang akhirnya kau sadar kebodohanmu. Kau sadar kalau selama ini hanya mengangan-angankan dia. Walaupun kau harus sakit hati ujungnya. Setidaknya, kau tahu. Bahwa mengutarakan perasaanmu dan ditolak lebih baik daripada menyaksikan wanitamu akhirnya bersama orang lain, tanpa tau perasaannya padamu. 

Pokoknya. Utarakan aja kalau kau benar-benar menyukainya. Semoga berhasil.

Cheers!
Continue reading Sewindu Menunggu

Rabu, 12 Desember 2018

Kalau Kamu Bukan Mayoritas, Masihkah?

Coba bayangkan jika  bukan hidup di negeri mayoritas. Bagaimanakah menyikapinya? Tetap teguhkah? Atau goyah?

Bagaimanakah jika nanti ak tahu arah kiblat? Jika kamu tidak tahu kapan waktu Shalat? kamu tidak tahu kapan waktu sahur dan berbukamu?

Kalau kamu tidak hidup berdampingan dengan banyak muslim lainnya, apa yakin tetap memegang teguh aturan? Berbuat baik tanpa memandang Tuhan?

Aku selalu bertanya, bagaimana jika aku nanti pindah ke daerah di mana aku menjadi minoritas di sana, apakah aku tetap sama atau malah terbawa arus? Jika aku terbawa arus, apakah aku yang kurang iman ataukah tidak adanya pegangan?

Di sini, di Jakarta. Aku selalu mendengar seruan Adzan. Lima waktu sepanjang hari. Jika nanti aku pergi ke suatu tempat di mana tidak ada panggilan Shalat, apakah aku akan kebingungan?

Di sini, aku selalu mendengar orang mengucap salam, Assalamu'alaikum. Kalau nanti aku tinggal di suatu tempat yang aku belum paham, apa aku juga akan mengucapkannya karena terbiasa?

Di sini, melihat orang berbalut kerudung adalah hal biasa dan memang sering aku lihat. Bagaimana jika nanti di tempatku tinggal, hanya ada segelintir orang yang cara berpakaiannya sama denganku, apakah aku akan malu dan menanggalkannya?

Aku bertanya-tanya, kalau aku tidak menjadi mayoritas, masihkah aku sama seperti sekarang? Goyahkah? Takutkah? Malukah?

Semoga jawabannya adalah aku tidak akan berubah, kecuali menjadi lebih baik lagi.
Continue reading Kalau Kamu Bukan Mayoritas, Masihkah?

Senin, 10 Desember 2018

Sunday, Funday

Assalamu'alaikum!


Hari senin identik banget dengan jalanan yang macet, dan bus-bus penuh terus. Dari mulai jalan protokol, sampai jalan-jalan alternatif Full kendaraan! (atau cuma di Jakarta aja ya?) Hari senin adalah hari yang paling sering disesali, kata-kata seperti "Yaah, besok senin.", "Senin males banget ya.", "Kenapa hari Minggu ke Senin itu cepet banget?" dll itu sudah gak asing banget di telinga kita pastinya. Entah itu diucapkan oleh diri sendiri, atau teman-teman di sekitar kalian, kan?

Sumber
Sebenarnya kenapa sih hari Senin identiknya dengan malas? Padahalkan Senin adalah awal hari, harusnya kita lebih semangat, kan? Di jalan-jalan protokol juga, kenapa sih hari Senin itu harus macet? Dan bus-bus seperti Transjakarta selalu penuh? #teamTJ

Apalagi Senin menurut anak sekolah yang emang hal yang paling nyebelin, karena harus berurusan dengan upacara. Harus datang pagi, bawa topi, berdiri selama kurang lebih 45 menit di lapangan, dan belum lagi kalau ada sidak kerapihan. Wah, Senin emang benar-benar menyebalkan!

Sumber
Senin adalah hari transisi dari hari libur. Jadi suasanya malasnya itu berasa banget. Semua orang mengeluh tentang hari Senin. Padahal nih, walaupun hari Senin ini diganti hari Selasa, tetap aja suasana malas-malasannya tetap berasa, karena kemarinnya adalah hari libur. Berarti bisa jadi yang salah adalah... masuk setelah libur pemikiran kita. Karena terlalu menyukai hari libur, rasanya malas menemui hari Senin.

Maka dari itu, yuk kita ubah rasa malas kita akan hari Senin, jadi Sunday, Funday! Coba kita ingat yang baik-baik aja tentang hari Senin. Jangan bilang gak ada baik-baiknya ya! Haha.
  1. Hari Senin adalah permulaan hari, mungkin selama libur kita gak ketemu teman-teman kantor atau sekolah. Nah dihari inilah kita kembali ketemu dengan mereka dan menceritakan hal-hal dari yang penting sampai gak penting sama mereka.
  2. Masuk kerja atau sekolah lagi, bisa ketemu dengan gebetan yang wajahnya adem kayak ubin masjid. Atau sekadar curi-curi pandang aja.
  3. Hari Senin adalah hari dimulainya aktifitas, kita bisa nemuin hal-hal seru dan bergerak lagi. Secara kan ya, selama liburan gravitasi kasur kuat banget rasanya.
  4. Kalau hari Senin kalian dibuat malas-malasan atau badmood, bisa jadi seluruh hari dalam satu minggu akan jelek loh! Karena hari Seninlah yang mengawali perasaan kita di hari-hari setelahnya.
Kalian tipe orang yang semangat Senin atau butuh banyak hari Minggu lain sih?
Continue reading Sunday, Funday

Sabtu, 08 Desember 2018

Perkenalkan, Musisi Favoritku yang Lain!

Assalamu'alaikum, Hallo!

Kali ini aku mau ngasih salah satu rekomendasi penyanyi Indie-folk dari Indonesia, tepatnya dari Bandung. Musisi, penulis buku, komposer, youtuber,anggota pecandu buku. Mungkin dengar kata pecandu buku sudah tau siapa yang aku maksud. Yup Fiersa Besari, atau yang lebih akrab dipanggil Bung Fiersa.



Sebenarnya, sebelum mengenalnya sebagai musisi aku lebih dulu sering membaca quotes-nya berseliweran di status sosial media teman-temanku. Aku kira dia adalah seorang penulis saja, yang bukunya banyak dikutip untuk dijadikan caption pada foto-foto mesra dengan pasangan. Ternyata tidak. Setelah menemukan instagram-nya, aku baru tahu kalau dia juga seorang musisi. Setelah itu, langsung berburu ke youtube untuk mencari tau tentang lagu-lagunya.

Musisi berdarah Bandung ini emang punya suara yang khas banget. Kalau ada lagunya di radio pasti aku langsung tau kalau itu lagu miliknya. Kesan suaranya mellow-sedih-romantis gitu. Cocok banget dinikmati saat hujan, ditemani secangkir cokelat hangat, dan novel. Kalian paham gak maksudku? u,u


Lagu-lagunya emang TOP banget pokoknya! Pertama kali dengar lagu "Juara Kedua"-nya aja langsung jatuh cinta pada irama petikan gitarnya, setelah mendengar lagunya aku langsung ketagihan. Ini beneran loh! Kalimat-kalimatnya itu dibuat dengan sangat apik, dan cantik. Yang memang, aku selalu suka dengan puisi dan kalimat indah lain (makanya mudah banget dibaperin, hahaha).

Rata-rata musiknya diiringi oleh gitar akustik, siapa yang tidak jatuh cinta? Apa, kalian masih belum jatuh cinta? Baik, akan aku kasih satu video lainnya! Lagu yang ini sempat kontroversi sedikit sih. Sampai masuk Lambe Turah (aku tau dari instastory yang bersangkutan) karena mirip dengan lagu terbarunya Devano Danendra - Ini Aku. Tapi  berdasarkan instastory bung Fiersa, masalah ini sudah selesai kok.


Jangan tanya kenapa musisi ini nggak buat video klip untuk lagunya. Karena awalnya, musik dan lagu ciptaanya dibagikan ke teman-temannya, dari tangan ke tangan. Hingga akhirnya jadi seterkenal ini. Kenapa aku tahu? Karena waktu itu pernah dengar wawancara bung dengan salah satu acara TV atau youtube ya, aku lupa.

Oh iya, bahkan sebelum dikenal sebagai musisi Indonesia, bung Fie ini lebih dikenal sebagai pendaki gunung loh. Bahkan sebelum demam gunung beken di Indonesia, dia sudah mendaki, bukan sekadar keren-kerenan aja loh! Coba buka kanal youtubenya di Fiersa Besari. Banyak cerita darinya tentang gunung indah di Indonesia. Bikin pengin ikutan mendaki juga. Ada juga tentang perjalanannya bersama Kerabat Kerja mengelilingi Indonesia. Coba lihat, seru deh!

Image result for buku fiersa besari
Karya-karyanya bisa dicari di toko buku online atau offline!
Source

Ah iya, selain itu. Musisi ini juga dikenal dari karya bukunya. Sejauh ini ada 5 buku yang sudah terbit, dan buku terbarunya berjudul 11.11. Tapi aku baru punya dua dari 5 itu, yaitu Konspirasi alam semesta dan Garis Waktu. Ngomong-ngomong kalau ada yang ingin menghadiahi buku, aku sangat menerima loh! (aku sedang kode!)

Image result for buku fiersa besari 11.11
Ini buku terbarunya!
Source
Sudah, ah. Segitu dulu ceritaku tentang salah satu musisi favoritku. Coba kalian dengarkan di video yang sudah aku lampirkan di tulisan ini, setelah itu coba kasih tau aku pendapat kalian tentang lagunya. Atau malah kalian adalah salah satu penggemarnya juga? Coba kasih tau aku, lebih suka lagu dengan judul apa?


Cheers! ^^
Continue reading Perkenalkan, Musisi Favoritku yang Lain!

Pergi dan Kabar

Aku yang tak peka dan menganggap semua biasa saja. Sedangkan kau selalu menerka-nerka, berusaha baik-baik saja padahal hatimu hancur berantakan. Inginnya aku marah, kenapa kau tak membicarakan? Tapi jawabanmu bilang, aku tak pernah mendengarkan.

Kamu yang perasa dan berusaha selalu ada. Sedangkan aku adalah debu-debu di jalan, yang tidak peduli keadaan hanya selalu menyakiti pandangan. Kulihat kau selalu di sana, tersenyum kepadaku dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Tapi mulutku selalu berkata semua tidak akan kembali seperti semula.

Image result for danbo leave
Source
Karena aku yang tidak pernah berusaha mengerti. Bagaimana cara mengabari, cara berbagi sisi, dan cara lain yang masih harus aku pelajari.

Tapi kamu yang sudah terlanjur pergi. Menyisakan pertanyaan yang aku harus cari jawabannya sendiri, jawaban yang tidak aku mengerti.

Pada akhirnya, aku yang tidak pernah sadar hingga akhirnya kau pergi tanpa berkabar.
Continue reading Pergi dan Kabar

Sabtu, 24 November 2018

Tentang Kematian #2

Kau tau, aku sering membayangkan bagaimana diriku sepuluh tahun yang akan datang. Bagaimana kehidupanku? Cara pandangku terhadap sesuatu? Bagaimana kabar teman-temanku? Dan kegiatan yang saat ini biasa kulakukan, apa aku akan tetap melakukannya?

Mereka bilang bertambahnya umur tidak otomatis bertambah pula kedewasaannya. Aku jadi penasaran, apa aku akan menjadi lebih bijak dalam menanggapi seluruh hal, terutama yang aku benci sekalipun?

Apa sifatku akan membaik dan memiliki hidup yang baik pula?

Aku selalu membayangkan hal-hal yang semoga akan bertambah baik pada diriku sendiri. Dan mendoakan yang terbaik pula bagi teman-teman terdekat serta orang-orang yang kukenal. Tapi tetap saja, sebagai informasi. Aku takut menua.

Ini bukan tentang wajah yang mengeriput atau pun pembahasan mengenai penampilan lainnya seperti yang kukatakan di tulisan ini. Yang aku takutkan adalah, saat aku melihat orang bertumbuh dan perlahan menghilang. Padahal dengan bertambahnya umur, aku harusnya lebih bisa berbesar hati atas kehilangan terhadap apapun.

Stok sabar dan ikhlas yang kumiliki harus seluas langit, yang entah di mana aku harus menemukannya. Yang kutemukan hanya ketakutan yang tidak jelas ini.

Aku tau, menua adalah proses kehidupajn. Tapi itulah yang aku takutkan. Proses kehidupajn. Bagaimana kehidupanku nanti kelak?

Saat ini aku sadar sedang melakukan tugasku di dunia. Bagaimana jika suatu saat aku sadar pula bahwa tugasku di dunia telah selesai, waktunya kembali pulang dan istirahat dengan sangat tenang?

"Kalau begitu, cukup jangan dibayangkan saja!"

Kalau semudah itu, aku juga ingin. tidak membayangkannya. Tapi pikiran-pikiran itu muncul tiba-tiba, dan aku tidak tahu klapa mulainya.
Continue reading Tentang Kematian #2

Smile: Because, Why Not?

Haii! Assalamu'alaikum! Apa kabar kalian? ^^

Senyum!


Sudah kasih senyum ke berapa orang hari ini? Satu senyum yang kalian beri ke orang lain bisa jadi mengubah mood orang tersebut sama sekali loh. Aku adalah salah satu dari mereka yang kalau diberi senyum ramah oleh orang, moodku langsung membaik! Semenyenangkan itu dapat senyum dari orang lain.




Ah iya, aku juga adalah salah satu orang yang kalau tiba-tiba ingat kelakuan bodoh yang aku atau orang lain lakukan, langsung cekikikan sendiri. Kalau sudah keingat begitu biasanya aku susah berhenti buat senyum dan menatap orang sekitar dengan wajah sumringah senyum, padahal aku lagi tahan ketawa itu, hahaha. Jadi secara nggak langsung, aku sering disangka senyum ke orang yang papasan denganku. Kadang malu sih, tapi kalau disenyumin balik ya biasa aja jadinya.

Anjing lautnya bahagia banget!
Seingatku, rata-rata orang yang kusuka itu karena senyumnya. Jadi ingat, orang pertama yang bikin aku suka, waktu SD (iya sekolah dasar.  Centil emang aku waktu SD, terlalu banyak nonton FTV) karena senyumnya manis dan cerah banget. Waktu itu, aku suka banget waktu lihat dia senyum dan kebetulan dia adalah orang yang suka ketawa. Tipe senyum dia ini senyum pepsodent yang kelihatan gigi. Manis dan bikin orang di sekitarnya ikut senyum juga.

Menurutku, nggak perlu malu menunjukkan senyum ke orang lain sih. Ya, buat apa? Senyum kan salah satu sedekah kata Rasulullah, iya gak? Ya, asal kalian nggak senyum-senyum sendiri aja di tempat sepi. Itu seram sih. Apalagi kalau kalian kasih ke orang yang moodnya berantakan karena suatu hal. Cukup senyum ramah yang menyenangkan, yang biasa kalian tunjukkan waktu foto bareng teman.  Mood-nya bisa dalam sekejap berubah menjadi cerah.

I adore his smile so much!

Coba deh kalau kalian belum pernah senyum ke orang asing, dan kalau kalian pernah senyum ke orang asing coba dishare ke aku, gimana reaksi kalian setelah mendapat senyum? Apalagi dari orang yang kamu taksir tuh.



Cheers!
Continue reading Smile: Because, Why Not?

Rabu, 14 November 2018

Buka Rekening di CIMB Syariah

Assalamu'alaikum!

Image result for cimb syariahHaiii!! ^^

Jadi kali ini aku mau berbagi pengalaman gimana cara buka rekening tabungan CIMB Syariah yang sebenarnya aku buat sejak tanggal 01 Oktober kemarin, tapi baru sempat ditulis sekarang ceritanya. Huhu.

Alasan aku buka rekening di bank ini karena bebas biaya admin! Hahaha. Selain itu, aku juga penasaran banget sih, secara di sekitarku rata-rata hanya punya bank-bank lokal aja, seperti BCA, BNI, dan lain-lain. Punya rekening yang nggak banyak dimiliki orang ada rasa kebanggan sendiri menurutku. Tenang! ATM bank ini cukup mudah di cari di sekitar Jakarta. Atau bisa juga menggunakan ATM Link, ATM Bersama atau Prima. Untuk tarik tunai, tidak dikenakan biaya admin, sementara untuk transfer ke rekening bank selain CIMB dikenakan biaya admin sebesar Rp6.500.


CIMB ini merupakan bank milik tetangga, yaitu Malaysia. Sebenarnya aku juga baru tahu dua tahun terakhir kalau ada bank yang namanya CIMB Niaga. Padahal setelah aku cek wikipedia, ternyata CIMB sudah ada di Indonesia sejak 1955 loh. 

Kalian tahu kenapa?

Karena dulu namanya adalah bank Niaga, lalu tahun 2008 namanya resmi berganti menjadi CIMB Niaga setelah seluruh kepemilikan saham berpindah ke CIMB group.

Langsung ke inti ceritanya aja. Setelah diinfo melalui twitter @CIMBNiaga mengenai KCP terdekat, aku langsung datang ke Gedung Menara Sudirman. Berangkat ke sana dengan menggunakan Go-jek, karena masih bingung jalannya, padahal aku hampit tiap hari lewat situ. Hahaha. Ingat di Menara Sudirman yaa, bukan di gedung CIMB-nya.

Ini lho tempatnya!

Sampai di sana, aku diarahkan bapak security untuk langsung masuk ke dalam. Ternyata letaknya cukup terlihat mata, ada di lantai 1 sebelah kanan. Aku agak menyesal nggak sempat foto :(

Antrean untuk buka rekening
nggak sebanyak nomor itu kok!
Aku datang sekitar jam setengah sebelas siang. Nggak terlalu ramai karena aku datang hari Selasa. Setelah diberikan nomor antrean oleh pak Satpam, aku diminta untuk menunggu sebentar.

Setengah jam menunggu, aku masih main game di handphone. Satu jam, aku mulai bosan main game, akhirnya nge-chat temanku, ngomongin mas-mas gojek yang ternyata teman dia.

Satu setengah jam kemudian, aku akhirnya dipanggil T-T Alhamdulillah. Datang dari sebelum Adzan Dzuhur, baru dipanggil setelah Dzuhur. Lama banget, huhuhu. Tapi yang aku lihat, di sana cuma ada satu Customer Service yang melayani. Dan kebetulan pas aku datang, CS-nya sedang tidak ada di tempat dan meninggalkan satu customer juga. Entah sedang apa, aku nggak tahu. Mungkin istirahat atau early lunch. Tapi nggak apa-apa sih, soalnya aku emang pengin banget punya rekening ini jadi aku sangat sabar untuk menunggu. Hahaha.

Sambil meminta maaf, mbak CS-nya menyilakan aku untuk duduk, lalu bertanya butuh bantuan apa. Karena sebelumnya aku sudah baca-baca jenis tabungan di sini. Aku langsung bilang ingin buka rekening CIMB syariah dengan akad Wadiah. Bagi yang belum tahu, akad Wadiah ini khusus tabungan, nggak seperti akad Wakalah yang uangnya dikelola bank untuk bantuan usaha bagi hasil. Kalau produk di CIMB ini namanya Tabungan iB Xtra Wadiah.


Ini pemandangan di depanku. Simpel dan
rapi banget.
Sambil mengisi formulir pembukaan rekening, mbak CS bawain aku air mineral dingin. Kasihan katanya, soalnya nungguin dari sebelum Dzuhur belum dipanggil-panggil. Alhamdulillah mbaknya pengertian T^T Aku sempat tanya, CIMB Syariah terdekat di daerah Jakarta Selatan itu di mana? Ternyata semua cabang CIMB pasti bisa buka rekening CIMB Syariah kok! Tau begitu aku ke Gatot Subroto aja yang dekat.

Kelengkapan dokumen yang diminta hanya KTP dan NPWP. Kalau nggak punya NPWP juga nggak apa-apa kok. Masih mengisi form buka rekening yang seperti ikut ujian itu, Mbak CS menawarkan aku untuk daftar M-banking dan E-banking-nya. Tentu saja aku mau. Emang ini yang aku butuhkan kok! Kemudahan bertransaksi, apalagi m-banking. Aku cinta m-banking (padahal niat awal buka rekening adalah untuk menabung. Hahaha).

Oh iya, untuk rekening ini. Kita nggak dikasih buku tabungan lagi. Hanya kartu ATM saja. Kalau mau cek-cek mutasi bisa dilihat di M-banking atau E-banking aja. Paperless! Aku suka. Dan kalau ATM hilang, bisa diganti di tempat kalian buka rekening awal. Jangan sampai hilang ya!

Taraaa! Nggak sampai satu jam pengajuan buka rekening CIMB syariahku selesai. Serta m-banking dan E-bankingnya pun bisa digunakan. Cepat banget, kelamaan nunggunya :(

Bagi kalian yang susah menabung, CIMB juga ada rekening khusus untuk tabungan yang setiap bulannya langsung di autodebet dari rekening CIMB kalian, namanya IB Mapan. Tapi syaratnya harus punya rekening CIMB dulu, teteup.

Itu dulu ceritaku buka rekening di CIMB Syariah. By the way, kalian punya berapa rekening sih? Aku cuma punya dua. Satu untuk gaji, satu untuk tabungan (yang kadang dibuat belanja) hahaha.

Cheers!
Continue reading Buka Rekening di CIMB Syariah

Jumat, 09 November 2018

Kesal

Tulisan ini aku buat dalam keadaan kesal. Cuma menyalurkan emosi yang nggak tahu harus diapakan.

Aku kesal. Ketika marah dengan orang, apalagi salah satu keluarga, tiba-tiba aku lihat cerita yang bisa membuatku merasa takut kehilangan. Rasa kesalku lalu berubah jadi menyesal. Menyesal telah marah.

Aku kesal. Kerika marah sama keluarga, lalu lihat hal yang membahagiakan tentang keluarga. Rasa kesalku hilang. Bertransformasi saat mengingat kenangan indah tentang mereka sebelum marah-marah.

Aku kesal. Ketika marah dengan orang lain, lalu mengingat kebaikan orang tersebut. Rasa kesalku berkurang mengingat ia sudah sangat membantu. Jadi aku abaikan rasa kesal dan amarahku begitu saja.

Aku kesal.

Tolong. Aku cuma butuh menyalurkan emosiku saja. Aku cuma butuh melampiaskan kekesalanku saat itu juga. Entah hal-hal yang membuatku menyesal itu adalah pengingat atau bom waktu. Tapi itu membuatku kesal.

Aku cuma ingin marah. Aku tidak ingin memupuk amarah.

Aku cuma ingin menyalurkan emosi. Aku tidak ingin berubah emosi.

Aku tidak ingin emosiku menjadi bom waktu untuk diriku sendiri.

Rasanya sangat menyebalkan setiap kali kekesalan itu muncul lalu sifat sensitifku datang. Terlalu perasa tidak seenak itu. AKu rasa aku terlalu banyak memikirkan perasaan orang lain, sampai melupakan perasaanku sendiri.

Aku kesal. Dan cuma ingin benar-benar meluapkan kekesalanku. Bukan melupakannya.

Sebentar saja. Bisakah?
Continue reading Kesal

Jumat, 02 November 2018

Oh..

Oh, begini rasanya sudah bekerja.
Oh, begini rasanya sudah punya uang sendiri.
Oh, begini rasanya sudah mengatur pendapatan sendiri.

Ternyata nggak semenyenangkan yang aku pikirkan dulu ya.
Aku kira dengan memiliki penghasilan sendiri, semuanya akan lebih mudah.
Aku nggak perlu menghemat lagi,
nggak perlu ngambek lagi sama orang tua,
nggak perlu menabung dulu kalau ingin beli sesuatu.

Tapi ternyata malah lebih berat ya.

Kalau tau sesusah ini mencari uang,
aku menyesal dulu pernah marah sama orang tuaku waktu ingin sesuatu
dan nggak dibelikan.
Aku menyesal dulu pernah bilang orang tuaku pelit
waktu cuma dikasih jajan sedikit.
Menyesal waktu itu nggak paham cara orang tuaku mendidik.

Harusnya aku bersyukur masih diberi uang.
Seharusnya aku berterima kasih saat diberikan barang yang aku mau
walaupun harus menunggu cukup lama.

Aku hanya tahu keinginanku terpenuhi tanpa tahu
bagaimana caranya orang tuaku dulu membelinya.

Terima kasih banyak.

Berkat kalian,
aku mengerti berharganya sebuah benda saat didapat dengan susah payah.

Terima kasih sekali lagi.

Aku yakin, aku tidak akan bisa membalas kebaikan orang tuaku.
Tapi aku akan berusaha membuatnya bahagia dan bangga padaku.
Continue reading Oh..

Kamis, 25 Oktober 2018

Dariku yang Pecundang

Terima kasih tetap memperbarui statusmu di media sosial,
Terima kasih juga telah menunjukan bahwa kau baik-baik saja kepada semua orang.

Untukku yang sepecundang ini,
Dengan melihat pembaruan media sosialmu saja,
rasanya seluruh kecemasanku lepas. Luruh saat itu juga.

Related imageKau tahu,
Sebenarnya rasa penasaran dan keinginanku menyapamu terlalu besar untu dibendung.
Tapi setiap kali mengetik balasan, rasanya
percaya diriku runtuh.
Ketakutan dan rasa gengsi yang kubayangkan sendiri membuat penasaran itu kuurungkan.
Sebelum kuputuskan mengirim balasan, perasaan itu mengomandoku untuk membuang jauh rasa penasaran.
"Cukup! Kau cukup melihatnya saja. Tak perlu mengganggunya seperti dulu."
Dan aku mengamini

Semoga kamu selalu baik-baik saja,
Maafkan aku yang ternyata sepecundang ini,
bahka saat aku benar-benar tertarik padamu,
Continue reading Dariku yang Pecundang

Sabtu, 13 Oktober 2018

Break My Heart Again

Assalamu'alaikum!

Pasti kalian punya lagu patah hati yang selalu kalian putar kalau lagi galau. Apa? Kalian lagi nggak patah hati? Yaudah, temani aku aja sini. Aku mau cerita salah satu lagu patah hati yang, rasanya kalau dengar ini pengin nangis aja.


Image result for broken heartJudul lagunya, Break my heart again. Lagu ini yang lagi sering banget aku putar kalau aku lagi galau. Dulu sih. Waktu lagi ada satu orang yang lagi benar-benar membuatku tertarik dengan dia dan ceritanya. Kalau lagi penasaran sama orang, aku kuat buat terus-terusan balas chat, mencari tahu tentang orang tersebut dan cerita menariknya. 

Jadi mau cerita sedikit, ah tentang orang ini. Bukan karena dia spesial sih, tapi karena aku merasa dia yang bikin aku tau lagu ini secara nggak langsung. Alasanku tertarik sama dia, karena emang sebenarnya sempat suka sih. hahaha. Pas dihubungin, jadi penasaran dan beneran tertarik. Sama kayak laki-laki lainnya, ini orang tipe yang kalau balas pesan singkat, jadi aku kan penasaran~

Singkat cerita, dalam beberapa waktu, dia ini lama banget kalau balas pesan. Dan sebagai abg labil saat itu, aku galau. Nggak biasa buat bom chat orang, jadi ya dipendam sendiri. Padahal kangen chat-nya. Hahaha. Dari kegalauan inilah aku cari-cari lagu patah hati yang sedih, dan menemukan musik ini di sebuah akun musik Indie luar negeri.

Sampai sekarang, lagu ini masih betah untuk didengarkan.Walaupun rasa tertarikku sudah hilang dengan orang itu. Namanya juga remaja atuh, masih suka-sukaan sama orang. Hahaha. Kalau ditanya apa yang bikin rasa tertarikku berkurang? Karena aku baru sadar, kalau dia menghubungiku kalau sedang dibutuhkan aja. Bukan berarti aku nggak mau membantu. Tapi kalau aku yang butuh, dia nggak menanggapi dengan serius. Dari situlah, aku berhenti dengan rasa tertarik dengan dia. Tapi terima kasih, berkat kamu, aku jadi sempat galau dan tahu lagu ini. Hahaha. 

Pertama kali dengar lagu ini, seperti kebanyakan lagu dengan bahasa Inggris lainnya, aku nggak ngerti. Tapi setelah beberapa kali dengar, sedih banget sih. Mau ikut nangis boleh gak? :( Sekalian aku tulis liriknya biar kalian juga bisa merasakan juga. Selamat mendengarkan!
Hey, you! I'm just now leaving
Can I come around later on this evening?
Or do you need time? Yes, of course, that's fine 
Hey, you! Good morning
I'm sure you're busy now, why else would you ignore me?
Or do you need space?
You can't help it if your mind has changed 
So go ahead and break my heart again
Leave me wonderin' why the hell I ever let you in
Are you the definition of insanity?
Or am I? Oh, it must be nice
To love someone who lets you break them twice 
You're so blue
Are you still breathing?
Won't you tell me if you found that deeper meaning
Do you think I've gone blind?
I know it's not the truth when you say, "I'm fine" 
So go ahead and break my heart again
Leave me wonderin' why the hell I ever let you in
Are you the definition of insanity?
Or am I? Oh, it must be nice
To love someone who lets you break them twice
Don't pretend that I'm the instigator
You were the one, but you were born to say goodbye
Kissed me, half a decade later
That same perfume, those same sad eyes
So go ahead and break my heart again
Leave me wonderin' why the hell I ever let you in
Are you the definition of insanity?
Or am I? Oh, it must be nice
To love someone who lets you break them twice
Continue reading Break My Heart Again

Bandung!!!

Assalamu'alaikum!
Ini lucu banget asli, gerbong ditumpuk begini!


Di postingan ini aku cumaa mau upload foto-fotoku di Bandung aja. Buat ingatan kalau trip pertamaku bareng teman adalah ke Bandung! Kemudian langsung jatuh cinta. Udaranya dan orang-orangnya. Sopan dan ramah banget. Seneng kalau main ke suatu tempat dan ketemu dengan orang yang baik. Terima kasih jamuannya, Bandung. Aku pasti kembali!



Hijaunya pemandangan~

Buatku yang selalu ketemu gedung, lihat sawah begini bikin seneng!

 

Hallo, bukit!

Ketemu peri kecil!

Aduh cakep banget The Lodge ini.
Rawon di De' Ranch enak banget serius!


Bersih-bersih, mari bersih-bersih.
Agree!


Susu melon, kayak milkita.

Oh, hai mini friend!

 

Mau naik perahu, tapi aku takut naiknya.

Mushala di tengah danau. Seru banget shalat di sini.
Goyang-goyang pas bergerak, dan harus lompat dulu buat naiknya.

 

Akhirnyaaaa, cappucino!

Ini hotel tempatku menginap. Lucu banget depannya.

Moritz Hotel namanya. Murah banget cuma 100-ribuan.

Hijau dan hijau lagi, Bandung!

Santai-santai di taman apa ya ini namanya.. Lupa :(

Mau ikut nyebur tapi mau pulang :(

Di atas jembatan, keretanya menungguku.
Ini aja jepretanku selama di Bandung. Cuma dua hari satu malam aku di sana. Full jalan terus, cuma istirahat malam aja. Dan nggak sempat foto Masjid Raya-nya, soalnya waktu sampai sana hujan dan gelap. Huhuhu. Padahal Masjid Raya Bandung ini bagus banget arsitekturnya.

Aku lebih banyak ke Lembang, dan di sana cuacanya enak banget. Dingin! Karena selama ini di Jakarta aku kepanasan terus, di sana aku bisa pakai jaket~

Semoga aku bisa segera ke sana lagi!



Bandung, 13-14 Februaru 2018.
Continue reading Bandung!!!

Kamis, 11 Oktober 2018

,

Me and My Thought

Assalamu'alaikum!^^

Wah, nggak berasa sudah masuk bulan Oktober aja. Target nge-blogku masih banyaaaak yang belum selesai, huhuhu. Mood buat nulis hilang kalau ada perasaan pengin punya postingan bagus. Sadar diri kalau tulisanku masih jelek. Skill berceritaku belum berkembang.

Sambil menunggu keinginan menggebu-gebu untuk menulis review. Aku mau cerita uneg-uneg aja. Emang paling gampang tuh mengeluh deh.


Akhir-akhir ini aku ngerasa banyak banget pikiran. Tapi aku nggak tau apa yang aku pikirkan. Saking banyaknya yang aku pikirkan, jadi bingung mau selesain yang mana dulu. Siapa yang sama denganku kalau punya masalah? Nggak tau gimana mau cerita, jadinya nggak selesai-selesai ini pikiran.

Salah satu masalahnya berhubungan dengan pekerjaan sih. Ini kepikiran banget, sampai bikin aku ketakutan sendiri. Menurut prakiraan, masa kerjaku tahun ini selesai. Dalam keadaan belum siap, walaupun telah berencana buat pindah kerja. Dan aku baru sadar kalau ternyata aku nggak ada persiapan apa-apa. Ujung-ujungnya, aku jadi suka overthink. Aku sebel kalau punya banyak pikiran yang nggak jelas.

Salah satu alasannya, aku jadi membandingkan diri dengan orang lain. Itu bikin aku kesal.. dan pengin nangis. Karena yang aku bandingin adalah hal-hal yang nggak memotivasi, tapi iri. Sebel nggak sih kalau punya perasaan iri ke temen yang lagi senang? Rasanya nggak enak, karena harus pura-pura ikut senang atas pencapaiannya. Huss, pergi jauh dariku rasa iri!

Dan emang ya, hidup di bawah bayang-bayang pencapaian orang lain nggak enak. Aku jadi terus membandingkan hal yang belum aku dapatkan, dan yang bandingkan cuma masalah materi semata, iya uang! Aku ngeluh mulu, dan juga merasa selalu nggak cukup. Berandai-andai kalau misalnya aku lebih sabar, kalau misal begini, begitu. Haaah!

Efeknya, jam tidurku kacau. Aku nggak bisa tidur karena kepiikiran hal itu dan berandai-andai, nggak bisa konsentrasi sama pekerjaanku dan aku jadi malas berkegiatan, main handphone aja kerjaannya. Hidup tidak produktif memang menyenangkan, tapi nambah beban pikiran. Pengin nangis rasanya.

Sampai akhirnya aku capek, dan sadar sendiri. Kalau pencapaian setiap orang berbeda. Setiap orang punya waktu untuk bersinar. Juga kamu. Berkat kalimat itu, aku mulai mengurangi untuk membandingkan pencapaian dengan orang lain. Cukup. Daripada membandingkan, lebih baik cari pencapaian lain.

Caranya mengurangi buka sosial media, terutama instagram! Nggak, instagram nggak seracun itu kok. Kita pasti cuma mau membagikan cerita bahagia di sosial media, buat apa yang sedih dan marah diceritain. Ya, kan? Tapi untuk aku yang masih diliputi rasa iri atas pencapaian orang lain, itu sangat membantu. Sangat! Kalian-kalian yang sedang merasa kecil hati, tutup sosial media yang kamu punya. Cari teman untuk sekadar mengeluh, atau tuangkan dalam suatu tulisan.

Kalau pengin nangis, aku cari film yang sedih dan bikin aku nangis sampe sesenggukan. Lumayan bikin lega, soalnya aku termasuk orang yang nggak bisa mengekspresikan perasaan secara langsung. Harus dipancing dulu, hahaha. Atau dengar lagu-lagu sedih! Pasang headset dan naikkan volume senyamanmu. Mainkan deh musik yang sedih dan menggambarkan dirimu. Nggak apa-apa untuk sementara merasa kalau jadi orang yang paling sedih di dunia. Tapi ingat, cuma sementara!

Rencana terakhir, liburan! Aku cuma butuh mengistirahatkan otak dari pekerjaan. Aku butuh udara segar untuk merefresh pikiran. Ambil jatah libur, lalu pergi ke tempat yang membuatmu bahagia! Nggak usah jauh-jauh, tempat yang bikin aku senang cuma ke tempat yang rindang aja atau mall. Keliling mall bikin aku seneng kok, walaupun capek dan nggak beli apa-apa di sana. Hahaha.

Aku sadar, aku harus mencintai diriku sendri sebelum membuatnya bangga. Kalau ngga, akunggak akan pernah puas dan terus-terusan menyalahkan diri atas kesalahan lalu, tanpa melihat keberhasilan yang aku dapatkan. Jadi, berbahagia dan berliburlah!


Cheers!
Continue reading Me and My Thought

Kamis, 27 September 2018

Pelajari Saja

Kamu nggak perlu menjadi sama dengan orang lain untuk diterima. Cukup menjadi dirimu sendiri dan hormati saja preferensi orang lain. Tidak perlu menghakimi atau setuju. Cukup terima dan jikapun kamu tidak setuju, kamu bisa berpendapat dengan sopan.

Kamu nggak perlu bertengkar saat orang lain tidak menyetujui argumenmu. Berdiskusilah. Cari pendapat terbaik diantara argumen kalian. Setidaknya dengan begitu, keputusan terbaik akan ditemukan,

Kamu nggak perlu menyakiti hati orang lain saat kamu merasa ia tidak sesuai dengan norma-norma. Jika kamu ingin menasehati, mulailah dengan bahasa yang santun dan tetap tanpa kalimat menghakimi. Kamu tidak tahu apa yang pernah dia lalui hingga memutuskan menjadi seperti saat ini.

Kamu nggak perlu mencari kesalahan orang lain saat kamu ingin mengalahkannya. Menang dengan menjatuhkan orang lain tidak menimbulkan rasa bangga. Yang ada, kamu hanya terlihat sangat peduli dengannya sampai bisa menemukan hal yang mungkin dia sendiri tidak tahu.

Jangan menjadi orang lain untuk diterima. Bagaimana kamu mengekspresikan dirimu jika mereka tidak tahu kamu orang seperti apa?

Jangan mengingatkan orang lain di depan banyak orang. Kau sendiri tahu, kau tidak suka dipermalukan di depan umum.

Jadilah tegas. Kau bisa menerima semua pendapat orang lain, tapi tetaplah pada pendirianmu. Jangan goyah. Putuskan keinginanmu. Apa yang kau suka dan kau tidak suka.

Tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu istimewa dengan dirimu sekarang. Semua butuh waktu untuk belajar dari pengalaman. Aku harap kamu bisa lebih baik setiap hari.

Kamu tahu, ikhlas memang sulit. Tapi belajarlah. Pelan-pelan, seumur hidup. Kau akan tahu setelah benar-benar merasakannya.

Juga kau tahu, menjadi pemaaf itu sulit. Apalagi minta maaf. Bukan aku memintamu untuk tidak melakukan kesalahan, cukup kamu berani mengucapkan maaf saat melakukan kesalahan dan memberi maaf saat ada yang menyakitimu. Tapi bukan berarti aku menyuruhmu untuk terima saja maaf orang lain, kamu bisa mengajukan syarat apapun untuk memaafkannya.

Itu saja pengingatku. Semoga kamu mengingatnya. Sampai bertemu dilain waktu,


Diriku.
Continue reading Pelajari Saja

Rabu, 05 September 2018

Menjadi Abadi

Image result for goblinSeseorang bercerita padaku, bahwa ia ingin menjadi seorang immortal. Abadi dan tidak terpaut kematian. Umur hanya menjadi penanda, tahun tak bisa membatasi. Tak ingin mati.

Dia ingin melihat perkembangan zaman, pertumbuhan manusia. Katanya, ia suka menjadi bagian dari sejarah. Ia ingin berkeliling dunia dan menyaksikan langsung peradaban. Dia bilang, "Untuk apa mati ada? Jika yang kuinginkan adalah hidup selamanya!"
Waktu itu aku hanya diam menatapnya, tak mengerti jalan pikirannya. Jika kematian adalah jalan menuju abadi, kenapa dia meminta hidup yang abadi?

"Aku tidak suka melihat orang-orang menangis saat didatangi kematian!" Jawabnya. "Aku tidak suka melihat kematian memutuskan dua orang yang saling menyayangi."

"Bagaimana kau tahu kalau orang-orang menangis didatangi kematian? Bukankah kita tahu kematian ada di sekitar tubuhnya?"

Dia mengalihkan pandangnya dariku, lalu bergumam "aku yang menangis saat kematian datang kepada orang terdekatku. Aku benci menangis." Helaan nafasnya terdengar keras, akhirnya dia merebahkan tubuhnya di atas rumput hijau.

"Bagaimana jika kematian adalah hal yang paling mereka ingin temui?" Dia menatapku kembali dengan wajah meminta penjelasan lebih. "Yah, setelah semua hal yang melelahkan selama ini, mereka hanya ingin beristirahat dengan tenang. Tanpa diganggu siapapun dan apapun. Kau tahu, seperti tidur siang saat kita kelelahan dengan kuliah kita."

Dia tersenyum, "aku tidak pernah lelah untuk belajar."

"Itu kamu! Bagi orang sepertiku, belajar adalah hal yang paling sering menguras energiku. Haah!"

"Berarti, apakah kamu ingin berhenti kuliah?" tanyanya lagi.

Aku memutarkan bola mata, susah sekali berbicara dengan orang ini. "Tidak. Maksudku, setelah setengah hari belajar, aku hanya ingin istirahat agar energiku kembali pulih! Ah, sudahlah!" jawabku kesal.

Dia tersenyum kembali, "ya, aku mengerti maksudmu." Dia kembali menatap langit, membuatku mengalihkan pandangku darinya juga. Langit sore ini sepertinya akan cerah. Mungkin kami bisa melihat matahari tenggelam dari sini.

"Lalu, kenapa kamu ingin menjadi abadi?"

Dia menatapku, "aku tidak ingin kau bersedih atas kematianku. Lagipula aku ingin melihat bagaimana anak-anak kita nanti bertumbuh."

Wajahku memerah. Bagaimana mungkin dia bisa mengatakan itu dengan wajah datarnya?! Dasar menyebalkan!

"Aku tak ingin melihat mereka menangis saat aku mati nanti." lanjutnya lagi.

"Lalu bagaimana denganku?"

"Apanya?" dia menoleh.

"Jika kau bisa abadi, bagaimana denganku? Kau tetap seperti ini saat aku menua. Kau tetap tampan saat nanti aku tidak cantik lagi."

Dia tersenyum, "kau tetap cantik dan akan semakin cantik nanti."

"Tidak, kau tidak mengerti. Kau yang abadi tidak akan berubah walaupun umurku bertambah dan wajahku menua. Staminamu tetap terjaga saat nanti aku mungkin akan membutuhkan bantuan dan akan selalu merepotkanmu. Kamu akan tetap tampan dan diidolakan wanita-wanita itu." jawabku sambil menahan tangis.

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Kau tahu, sekarang saja wanita-wanita itu selalu mengikutimu. Bahkan saat mereka tau kau sedang dekat denganku. Bagaimana jika nanti aku menua dan kau tertarik dengan mereka yang lebih menarik dariku?" kali ini aku tidak bisa menahan tangisku. Membayangkannya dengan wanita lain membuat hatiku sakit.

Dia meletakan tangannya di kepalaku, lalu mengusapnya. "Aku tidak akan seperti itu, kau tahu. Bahkan jika aku benar-benar abadi, kau adalah satu-satunya."

Tangisku mereda mendengar jawabannya. "kenapa kau hanya memikirkan kesedihanku saja? Bagaimana jika aku yang mati? Kau tau, hanya kau yang abadi, sedangkan aku tidak."

"Kalau begitu, ayo abadi bersama!" ajaknya.

"Tidak, aku tidak mau abadi. Itu menyalahi takdir. Walaupun nanti bisa saja ada obat abadi, aku tidak akan membelinya." aku menggeleng. "Tapi jika kau mau jadi abadi, dan aku mati. Bagaimana denganmu? Maksudku, kau tahu rasanya ditinggalkan, kenapa kau tetap ingin abadi?"

"Aku sudah memberitahumu, aku tidak suka melihat orang menangisi kematianku."

"Dan kau boleh menangisi kepergian mereka? Kau tau, yang kuinginkan hanya menua bersamamu saja, dewasa bersama. Aku tidak ingin abadi di sini. Baru sebentar saja aku sudah kelelahan dengan tugas-tugasku sebagai manusia. Bagaimana jika nanti seratus tahun atau seribu tahun lagi aku masih hidup dan merindukan orang-orang yang aku kenal? Aku tidak sanggup, dan aku tidak ingin kau merasakannya." aku menatapnya. Itu percakapan terakhir kami sebelum dia meninggalkan kotaku untuk menunaikan tugasnya.

Setidaknya sekarang aku tahu, dia tidak akan berpikir untuk menjadi abadi lagi,karena kami memutuskan untuk menua bersama.
Continue reading Menjadi Abadi