Sabtu, 24 November 2018

Tentang Kematian #2

Kau tau, aku sering membayangkan bagaimana diriku sepuluh tahun yang akan datang. Bagaimana kehidupanku? Cara pandangku terhadap sesuatu? Bagaimana kabar teman-temanku? Dan kegiatan yang saat ini biasa kulakukan, apa aku akan tetap melakukannya?

Mereka bilang bertambahnya umur tidak otomatis bertambah pula kedewasaannya. Aku jadi penasaran, apa aku akan menjadi lebih bijak dalam menanggapi seluruh hal, terutama yang aku benci sekalipun?

Apa sifatku akan membaik dan memiliki hidup yang baik pula?

Aku selalu membayangkan hal-hal yang semoga akan bertambah baik pada diriku sendiri. Dan mendoakan yang terbaik pula bagi teman-teman terdekat serta orang-orang yang kukenal. Tapi tetap saja, sebagai informasi. Aku takut menua.

Ini bukan tentang wajah yang mengeriput atau pun pembahasan mengenai penampilan lainnya seperti yang kukatakan di tulisan ini. Yang aku takutkan adalah, saat aku melihat orang bertumbuh dan perlahan menghilang. Padahal dengan bertambahnya umur, aku harusnya lebih bisa berbesar hati atas kehilangan terhadap apapun.

Stok sabar dan ikhlas yang kumiliki harus seluas langit, yang entah di mana aku harus menemukannya. Yang kutemukan hanya ketakutan yang tidak jelas ini.

Aku tau, menua adalah proses kehidupajn. Tapi itulah yang aku takutkan. Proses kehidupajn. Bagaimana kehidupanku nanti kelak?

Saat ini aku sadar sedang melakukan tugasku di dunia. Bagaimana jika suatu saat aku sadar pula bahwa tugasku di dunia telah selesai, waktunya kembali pulang dan istirahat dengan sangat tenang?

"Kalau begitu, cukup jangan dibayangkan saja!"

Kalau semudah itu, aku juga ingin. tidak membayangkannya. Tapi pikiran-pikiran itu muncul tiba-tiba, dan aku tidak tahu klapa mulainya.

0 komentar:

Posting Komentar