Minggu, 25 Mei 2014

Wanita #1


Wanita..



Satu kata yang mengingatkanmu pada seseorang berhati lembut, berparas cantik, berperilaku gemulai. Seseorang yang diberikan kepada Adam untuk menemaninya. Seseorang yang dikhususkan untuknya. Seseorang yang terlalu Manis untuk disakiti hatinya.


Yah. Wanita, yang kata mereka makhluk yang lemah, kata mereka yang tak mengerti betapa berharga, mulia dan terhormatnya wanita itu. Mereka tak mengerti alasan Wanita menjadi lemah.
Continue reading Wanita #1

Senin, 03 Februari 2014

Minggu, 02 Februari 2014

Apakah kita masih Bersahabat, Kawan?



Tiba-tiba aku teringat do’a kita saat 2 tahun yang lalu, tepat pada malam tahun baru itu. Juga janji kita untuk saling terbuka saat ada masalah dan saling percaya satu sama lain. Hmm, Aku jadi merindukan itu.

Tapi kenangan itu terasa menyakitkan, membuatku teringat pada pertengkaran kita. Pertengkaran yang aku sendiri tak mengetahui sebabnya. Pertengkaran kecil yang membuat kita terpisahkan, seolah ada “Hijab” diantara kita.

Mungkin memang kesalahanku, tapi salah apa? Aku sendiri pun tak tahu apa salahku. Sampai saat ini kau tak mau memberi tahu, Apa salahku? Atau mungkin, semua ini hanya keegoisanmu saja? Entahlah. Tapi aku tak akan menyalahkanmu atas ini semua. 



Continue reading Apakah kita masih Bersahabat, Kawan?

Minggu, 17 November 2013

ConnectSong (•”̮ •)з

Teganya kau pergi dariku tanpa bicara, tanpa pesan. Kau bilang sebentar, tapi tak kembali. Tiada yang salah, hanya aku manusia bodoh. Yang biarkan semua kini permainkanku berulang kali.


Mungkin karena terlalu indah kenangan kita, hingga kau takkan pernah lupakan diriku, cinta kita dan semua dosaku. Mungkin karena terlalu dalam hatimu terluka, hingga kau takkan pernah maafkan diriku. DAN KAU BERIKAN AKU SATU PENYESALAN YANG INDAH!
Continue reading ConnectSong (•”̮ •)з

Ini Tulus atau Nafsu?




Bismillahirrahmanirrahim..


Awal melihatnya memang biasa saja, lama-lama aku makin sering berkomunikasi. Tapi mungkin karena aku terlalu dekat dengannya, Aku menyukainya, rasa itu muncul tiba-tiba. Kenapa?


Allah, aku terlalu takut pada rasa yang satu ini. Aku sungguh takut. Tak tahu kenapa, aku selalu ingin di dekatnya dan itu membuatku nyaman. Selalu ada cara tersenyum untuknya. Kenapa?


Dan karena rasa itu, tak berani aku menatap secara langsung matanya. Aku takut jika dia tahu, aku takut jika.. Ah! Terlalu banyak kata takut jika aku makin dekat dengannya dan mungkin akan menjadi penyakit untukku jika terlalu banyak dekat dengannya.


Ku akui, wajahnya memang tampan. Apakah aku terpesona dengan ketampanan wajahnya?


Ku akui, sikapnya memang dewasa. Apakah aku terpikat dengan kedewasaannya?


Ku akui, wataknya memang santun. Apakah aku terpukau dengan kesopanannya?


Itukah yang dinamakan Cinta dalam buaian Nafsu?


Yaa Rabb, ini Nafsu atau Tulus karenamu?


Sepertinya aku masih terlalu dini untuk mengetahui tentang cinta. Aku takut jika nanti aku salah memilih, aku takut jika nanti disia-siakan. Aku takut jika nanti kami malah terjerumus dalam kemaksiatan.


Yaa Rahman, tolong jauhkan rasa ini.. Aku terlalu takut untuk mengenal rasa ini. Untuk sekarang, cukuplah aku hanya mencintaimu. Tanpa ada orang lain yang mengusik doa-doaku kepadamu.


Aku yakin, rencanamu begitu indah untukku. Aku yakin selalu ada taman berbunga setelah jalan penuh duri ini. AAMIIN :)





Jakarta, 14 September 2013
Continue reading Ini Tulus atau Nafsu?