Minggu, 02 Februari 2014

Apakah kita masih Bersahabat, Kawan?



Tiba-tiba aku teringat do’a kita saat 2 tahun yang lalu, tepat pada malam tahun baru itu. Juga janji kita untuk saling terbuka saat ada masalah dan saling percaya satu sama lain. Hmm, Aku jadi merindukan itu.

Tapi kenangan itu terasa menyakitkan, membuatku teringat pada pertengkaran kita. Pertengkaran yang aku sendiri tak mengetahui sebabnya. Pertengkaran kecil yang membuat kita terpisahkan, seolah ada “Hijab” diantara kita.

Mungkin memang kesalahanku, tapi salah apa? Aku sendiri pun tak tahu apa salahku. Sampai saat ini kau tak mau memberi tahu, Apa salahku? Atau mungkin, semua ini hanya keegoisanmu saja? Entahlah. Tapi aku tak akan menyalahkanmu atas ini semua. 




Kadang aku seperti orang tak waras, aku melakukan sendiri hal-hal yang dulu kita lakukan berdua. Berjalan-jalan, bersepeda, bermain. Tapi hanya kebosanan dan kesepian yang ku dapatkan, tak seperti saat bersamamu, Kawan.

Memang, persahabatan akan diuji dengan beberapa “Kerikil” kecil, tapi ujian ini terlalu lama, Kawan. Terlalu lama untuk kita berjauhan. Terlalu lama untuk tidak bertegur sapa. Aku masih terlalu bodoh untuk menyadari semua.

Yang jelas sampai aku menuliskan ini, aku “masih” sangat merindukanmu, kawan. Merindukan saat kita tertawa lepas bersama karena sesorang. Merindukan saat kita menangis bersama karena suatu hal. Apapun yang kita lakukan dulu, sangat ku rindukan.

Kenangan yang kini hanya dapat kulihat dalam foto kita, juga dalam otakku. Tersimpan jelas. Sangat Jelas. Walau hingga kini, aku masih mempertanyakan satu hal “Apakah kita masih bersahabat, kawan?”

0 komentar:

Posting Komentar