Kamis, 04 Januari 2018

Refleksi Awal Tahun

Assalamu'alaikum, teman-teman! Apa kabar? Bagaimana awal tahunnya? Menyenangkan? Semoga selalu bahagia ya!

Ah ya, setelah buka-buka blog lagi, saya baru sadar kalau selama bulan Desember lalu tidak sempat mengepos satupun tulisan. Saking sibuknya pekerjaan dan rasa malas saya yang semakin lama semakin tak mau beranjak. Huh! Ayolah, awal tahun harus lebih sering menulis lagi!
Membandingkan tulisanku tahun 2017 lalu dengan tahun sebelum-sebelumnya rasanya menyenangkan. Sesadar saya, kemampuan bercerita saya meningkat sedikit. Yah, walaupun sedikit tapi rasanya senang sekali! Yang tadinya hanya sekadar iseng-iseng menulisnya, ternyata aku bisa menelurkan 33 tulisan! Bravo! Walaupun belum meningkat, tapi mari bersyukur!

Momen tahun lalu tak banyak yang saya ingat. Karena saya baru sadar, banyak kejadian-kejadian yang kurang kuperhatikan. Jadi sadar atau tidak saya malah lupa. Sepertinya tahun ini saya harus lebih memperhatikan dan mengingat kejadian kecil setiap hari.

Lulus sekolah, magang, menganggur, hingga akhirnya mendapat pekerjaan membuatku bersyukur harusnya. Iya, tentu saja saya bersyukur. Tapi sepertinya masih saja kurang yang saya syukuri. Sedangkan saya selalu dimudahkan jalannya oleh Allah. Ibadah masih belum meningkat, dan hubungan saya dengan orang lain masih statis saja hingga saat ini. Saya bukan tipe orang yang dengan santainya menyapa orang baru, ayo berusaha lebih ramah!

Menghasilkan uang juga membuat sata tak selalu mengingat saat sedang butuh-butuhnya. Saya membelikan sesuatu yang bahkan aku tidak terlalu dibutuhkan. Padahal masih banyak hal penting yang harusnya dibeli. Sepertinya membuka akun-akun online shop itu meracuni mata saya! :( Pokoknya harus bisa lebih tahan godaan berbelanja!

Tahun kemarin, seperti pijakan untuk naik ke atas. Entah itu merangkak, atau berdiri tegak. Jangan sampai mundur. Jika jatuh, bangun dan melangkahlah sekali lagi. Semoga tahun ini, menjadikan kita lebih baik dan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Cheers! :)

Continue reading Refleksi Awal Tahun

Rabu, 15 November 2017

Sindrom Tiap Bulan

Assalamu'alaikum semua! Apa kabar? Sehat selalu yaa!

Secara nggak sadar, sekarang kita sudah memasuki musim penghujan. Jangan lupa persiapkan jaket setiap kemana-mana. Biar nggak kedinginan. Kalau yang halal mah enak udah ada yang siap peluk, kalau yang belum halal.. jangan peluk-pelukan dulu yah. Belum enak dipandang! :p

Musim penghujan buat udara jadi dingin. Dan juga bikin mellow. Bikin ingatan tentang suatu memori terasa lebih gencar menari-nari dipikiran. Bikin sebal gak sih! Apalagi kalau lagi enak-enaknya dengar lagu di radio, tiba-tiba lagu yang diputar malah yang sedih-sedih terus. Jadi tiba-tiba galau gak jelas.
Sumber: Google "Hujan"
Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Hujan dan lagu sendu. Pasangan sempurna! Yang tiba-tiba ceria, pas lagi sendirian bisa tiba-tiba galau sendiri. Padahal lagi gak ada masalah apapun, tapi bawaanya sedih aja. Itu yang aku rasakan setiap bulan.

Jadi selama minggu pertama sampai kedua itu adalah waktu dimana masa galauku kumat. Entah karena apa. Gak ada sebab yang jelas atas galaunya. Di minggu-minggu itu rasa senduku kumat parah. Kalau memang udah masa sendunya, aku bisa tiba-tiba gak mood. Pengennya buat tulisan sedih, dengar lagu sedih, nonton yang sedih-sedih. Mellow abis!

Aku baru sadar akhir-akhir ini setelah buka kembali buku harianku. Galaunya itu selalu diminggu yang sama. Dan pasti selalu terjadi. Rasanya kalau lagi begitu aku pengen peluk orang aja, ahaha (ingat belum ada calon halal).

Aku gak tau ini bakal jadi masalah atau ngga. Tapi benar-benar menyebalkan! Apalagi buat orang yang gak bisa cerita hal-hal pribadi kayak aku. Kadang galauku berfaedah sih. Tapi kadang-kadang aja. Lebih seringnya nggak :(

Kalau aku simpulkan, biasanya sindrom galau ini aku dapatkan h-seminggu sebelum haid. Yah mungkin hormon juga ya. Kalian ada yang sama kayak aku gak? Tiba-tiba galau, tapi nggak tahu penyebabnya, p
adahal sebelumnya habis ketawa-ketawa.
Continue reading Sindrom Tiap Bulan

Selasa, 14 November 2017

Smartphone not smart-person.

Assalamu'alaikum! Apa kabar? Semoga sehat-sehat aja yaa!

Akhir-akhir ini hujan makin sering mengguyur Jakarta. Udara di pagi hari jadi lebih sejuk, Jakarta rasa puncak kalau kata temanku. Tapi ternyata udara di media sosial masih aja gersang, panas. Ah, dunia maya kapan kalian tenang dan sejuk? Aku jadi rindu internet di era 2000-an yang belum se-booming sekarang.

Makin maju teknologi, sepertinya pikiran manusia akan semakin mundur. Entah itu karena sekarang semua hal lebih mudah atau karena kita yang tidak berkembang. Rasanya semua sudut dunia maya penuh dengan kalimat-kalimat kebencian. Lelahnya.
Sumber
Rasanya ingin berhenti sebentar dari kegaduhan massal ini. Mencoba selama tiga hari tanpa memegang smartphone terus menerus. Tapi gagal pada hari pertama. Setelah membalas chat seadanya, saya malah buka Instagram selama dua jam. Padahal di instagram saya hanya lihat ig story orang lain, dan menonton video masak dan kucing :( Kenapa waktu selalu terasa lebih cepat saat di dunia maya ya?

Hari kedua, saya sedikit berhasil untuk tidak terlalu sering memegang smartphone. Setelah membalas chat sedikit, handphone langsung saya taruh di kasur. Membaca sebuah novel terasa menyenangkan tanpa diganggu oleh chat. Leganya. Selama seharian penuh saya hanya memegang handphone selama lima jam! Itu suatu kemustahilan menurut saya.

Hari ketiga, saya benar-benar gagal! Karena termasuk hari kerja, saya jadi memegang smarphone terus-terusan. Padahal yang saya buka hanya instagram, facebook, youtube, chat, balik lagi ke awal. Bahkan saya lupa kalau sedang menantang diri saya sendiri untuk meminimalisir gadget. 


Saya jadi bingung, sebenarnya gadget yang menjadikan saya budaknya atau seminim itukah kegiatan saya hingga hanya melihat gadget saja? Gimana dengan kalian, apa seharian penuh hanya memandang handphone saja?


Cheers!
Continue reading Smartphone not smart-person.

Rabu, 25 Oktober 2017

Tentang Hobi.

Assalamu'alaikum! Apa kabar? Kayaknya sudah lama aku gak ngeblog dengan mengikutsertakan perasaan. Beberapa post di blog ini isinya hanya renungan dan empati terhadap orang lain aja. Sampai akhirnya aku sadar, sebenarnya hal apa yang benar-benar membuatku antusias? Karena selama ini aku rasa, aku cuma sekadar ikut arus tanpa punya pegangan sama sekali.

Dan pas banget waktunya, aku sedang bingung-bingungnya cari jurusan kuliah yang tepat. Yang sesuai dan selalu membuat aku ingin tahu lebih rinci. Dan sampai sekarang, aku gak tau apa passionku selama ini.

Kadang suka iri kalau lihat teman-teman yang dengan bangganya sudah tahu apa hobi mereka. Dan benar-benar fokus buat jalaninnya. Kayaknya asyik banget kalau tahu apa kesukaan kita. Ikut senang juga kalau lihat betapa bersemangatnya mereka melakukan hal itu. Aku senang, tapi yah sedikit iri.. Apa hobi aku sebenarnya?

Zaman sekolah dasar sewaktu ditanya apa hobiku, aku selalu jawab dengan menggambar, menulis, dan membaca. Umum dan pasaran banget. Tapi ya emang aku pikir itu hobiku. Aku senang saat melakukan hal yang berhubungan dengan 3 hal itu.

Tapi setelah lulus dan masuk sekolah menengah pertama, aku sadar kalau menggambar bukan hal yang aku suka. Jadi aku hapus dari daftar kesukaanku. Tersisa dua, menulis dan membaca. Masih sangat umum.

Hobi itu terus aku pakai sampai sekolah menengah atas. Sampai pertanyaan guru bahasa Indonesia-ku membuatku kembali bingung. Sebenarnya apa hobiku? Apa benar menulis dan membaca? Oke, kalaupun benar tulisan apa yang suka aku buat? Bacaan jenis apa yang sering aku selesaikan? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang benar-benar mendetail. Aku jadi benar-benar bingung. Apa hobiku sebenarnya?

Iya, aku suka membaca. Tapi hanya sekadar novel, buku sejarah, biografi, majalah, dan beberapa artikel di koran. Aku benar-benar gak punya suatu hal yang benar-benar aku sukai. Aku juga suka menulis. Puisi, artikel, dan curahan hati pribadi aku tulis di beberapa media. Tapi aku belum tahu apa yang benar-benar aku suka.

Sampai hari ini aku masih banyak mengingat-ingat, hal apa yang benar-benar membuatku antusias untuk dipelajari. Yang membuat aku kelelahan tanpa mengeluh. Yang membuat aku bangga setelah menyelesaikan hal itu. Apa sih hobiku?


Continue reading Tentang Hobi.

Rabu, 18 Oktober 2017

Some Random Post.

After seeing Gita's blog, at suddenly i wanna post with my improved English. I don't know why, but i think she really have positive vibe for me. Thank's kak Git!

So i don't know what i wanna post about, but i just type random word. Actually I type this post with translate some i-dont-know what that word in English. And I know my grammar is not too good, but i try to show it. Did you know your blog is doesnt have any readers yet, Manzila? Why are you confidence about show that?

I just want to show to myself in the future. Told that "This is your English in ninteen years old. In your age now, are you have some another languange to learn? What about your Japanese languange? What about your Germany-trying accent? Do you still want to learn some new languange? Do you improve your English Languange, Manzila?"

Maybe in that future i just laughing and insulting myself when i read this, or just smile without improve my something English.

I dont know. But i dont wanna see that embrassing time happening. Really.

***

Dear myself, Just trying hard this moment.  It's not your time for giving up. Just trying, i promise you.
Continue reading Some Random Post.

Selasa, 17 Oktober 2017

Pardon.

First.

I'm sorry for being a forgetful. My head is full of some thinking and question when someone told something. And i can't stop it.

Second.

I'm sorry for being lazy person. My body just tired before i doing something. Yeah, my mind is keep telling everything for my today list. So i can't do itu together.

Three.

I'm sorry for my overthinking. My mind is really full of negative incident when i thinking unimportant thing. I can't handle it.
Continue reading Pardon.

Hey, October.

Hey, October.

Please be kind. I know this is your turn, but i think i can make deal with you.
And October, why are you don't take some holiday on your work-date? You're really serious and hardworker, doesn't you?

Please be wise. I know this your month, but do you think you're so selfish everyweek?
Uh! Don't just think about yourself, you need someone to live your month.
Like theirs who born in October? They really love you! Do you see that?

Ahh! Just bring me some holiday, October!
Continue reading Hey, October.