Selasa, 14 November 2017

Smartphone not smart-person.

Assalamu'alaikum! Apa kabar? Semoga sehat-sehat aja yaa!

Akhir-akhir ini hujan makin sering mengguyur Jakarta. Udara di pagi hari jadi lebih sejuk, Jakarta rasa puncak kalau kata temanku. Tapi ternyata udara di media sosial masih aja gersang, panas. Ah, dunia maya kapan kalian tenang dan sejuk? Aku jadi rindu internet di era 2000-an yang belum se-booming sekarang.

Makin maju teknologi, sepertinya pikiran manusia akan semakin mundur. Entah itu karena sekarang semua hal lebih mudah atau karena kita yang tidak berkembang. Rasanya semua sudut dunia maya penuh dengan kalimat-kalimat kebencian. Lelahnya.
Sumber
Rasanya ingin berhenti sebentar dari kegaduhan massal ini. Mencoba selama tiga hari tanpa memegang smartphone terus menerus. Tapi gagal pada hari pertama. Setelah membalas chat seadanya, saya malah buka Instagram selama dua jam. Padahal di instagram saya hanya lihat ig story orang lain, dan menonton video masak dan kucing :( Kenapa waktu selalu terasa lebih cepat saat di dunia maya ya?

Hari kedua, saya sedikit berhasil untuk tidak terlalu sering memegang smartphone. Setelah membalas chat sedikit, handphone langsung saya taruh di kasur. Membaca sebuah novel terasa menyenangkan tanpa diganggu oleh chat. Leganya. Selama seharian penuh saya hanya memegang handphone selama lima jam! Itu suatu kemustahilan menurut saya.

Hari ketiga, saya benar-benar gagal! Karena termasuk hari kerja, saya jadi memegang smarphone terus-terusan. Padahal yang saya buka hanya instagram, facebook, youtube, chat, balik lagi ke awal. Bahkan saya lupa kalau sedang menantang diri saya sendiri untuk meminimalisir gadget. 


Saya jadi bingung, sebenarnya gadget yang menjadikan saya budaknya atau seminim itukah kegiatan saya hingga hanya melihat gadget saja? Gimana dengan kalian, apa seharian penuh hanya memandang handphone saja?


Cheers!

0 komentar:

Posting Komentar