Sabtu, 25 April 2020

,

Aku Mau

Aku mau jadi peluruh luka-lukamu. Merawatnya agar bisa kembali utuh. Lalu akan kujadikan diriku penawar rasa, agar tidak lagi kamu merasa sakit seperti dulu kala.

Aku mau jadi bagian dari tatapmu. Melihat dari cara pandangmu, melebur bersama mimpimu. Mendampingi rencana-rencana yang kau kejar di masa depan.

Aku mau jadi telinga keduamu. Mendengarkan cerita yang kau ulang karena lupa. Tak akan kujadikan diriku hakim atas sebuah perkara, agar tak terbebani hatimu saat melepaskannya.

Aku mau jadi satu-satunya yang mengisi dadamu. Memenuhinya dengan degup cinta dan cemburu. Mengisi kosong yang kau cari-cari, agar tak lagi punyai alasan bersedih.

Aku mau jadi salah satu alasan senyummu saat membaca. Yang mengirimkanmu kalimat semanis glukosa. Akan kuramu ia sedemikian rupa, sebuah mantra supaya kamu selalu melewati hari dengan istimewa.

Aku mau jadi orang yang tak putus mendoakanmu. Berbincang dengan Yang Maha Mendengarkan sepanjang malam. Merayu-Nya agar kau selalu bisa menemukan alasan bahagia, sekecewa apapun kau pada suatu masa.


Aku mau kamu.
Continue reading Aku Mau

Minggu, 19 April 2020

Eh, bisa?

Aneh sih, kalo akhirnya aku capek juga buat mempertahankan. Capek buat mengajak. Capek buat memenuhi janji. Capek buat berinisiatif. Eh, tapi emang selalu aku ya? hahaha.

Seingatku aku adalah orang yang mati-matian mempertahankan bahkan saat suatu hal nggak bisa digenggam lagi, nggak bisa untuk dirasakan. Yang berusaha selalu bisa, yang berusaha untuk tetap ada, yang berusaha menahan kepergian walau terlihat nggak terlalu peduli. Aku benci kehilangan, dan semua orang juga benci kehilangan 'kan?


Bukan karena telah menemukan yang baru, apalagi karena ada pengganti. Setiap orang punya tempatnya sendiri, tidak tergantikan. Namun, mungkin semua orang punya batas lelahnya masing-masing? Ahaha, iya, aku lagi mencari dukungan untuk tidak melanjutkan. Aku capek. Serius.

Biarin aja, gapapa. Sadar diri atuh kalo nggak semua hal bisa kamu pertahanin. Nggak semua hal bisa kamu jadikan pegangan, kecuali diri kamu sendiri.

Eh, bahkan apa kamu bisa percaya dengan diri kamu sendiri? :)
Continue reading Eh, bisa?

Jumat, 17 April 2020

Kau yang Salah

Kau yang salah.
Sudah tau akan marah, tapi masih dilakukan saja.
Uji nyali, kau bilang.

Haha, alasan!

Kau hanya terlalu ingin tau.
Padahal kau tau, itu hal yang tidak perlu.

Kau yang salah.
Sudah tau akan sedih, tapi malah diteruskan.
Silakan bermain-main dengan emosimu sendiri.

Lagi pula, untuk apa?

Kau tau akan terasa menyakitkan.
Malahan memaksa untuk terlihat baik-baik saja.

Kau yang salah.
Yang lalu, ya sudah.
Hiduplah saat ini.

Jangan lagi coba-coba.
Continue reading Kau yang Salah

Rabu, 15 April 2020

Surat Pengingat

Halo, aku.

Aneh sih rasanya menyapa diri sendiri kayak gini, tapi lanjutin aja yuk? Udah lama kan nggak buat surat untuk diri sendiri?

Apa kabar?
Ah, iya maaf atas basa-basinya. Kamu terlihat bahagia dan cukup. Aku ikut senang melihatnya. Ngomong-ngomong, selamat menua. Semoga semakin bijaksana. Kamu akhirnya memasuki umur kembar untuk yang kedua kalinya ya? Hahaha

Melihat kamu yang bisa tertawa lepas rasanya menyenangkan sekali, apalagi melihat kamu marah, menangis, dan berbagai ekspresi lain yang akhirnya dapat kamu tunjukkan kepada orang lain. Kamu mengolah emosimu dengan baik, jangan berhenti ya!

Kamu dikelilingi orang-orang yang menyayangimu lho! Jangan segan-segan untuk berbagi cerita. Bahkan ketika kamu malu untuk bercerita, kamu punya aku untuk bertanya. Katakan saja, ceritakan semuanya, ya?

Semoga segala cita-citamu diberikan jalan yang terbaik. Terus berusaha ya? Aku selalu mendukung semua yang ingin kamu lakukan, jadi buatlah dengan niat dan semaksimal mungkin. Tidak apa-apa untuk takut, aku juga kadang takut. Namun kamu harus tetap melangkah jika sudah masuk, jadi jangan menyerah.

Istirahat? Boleh. Luruskan kakimu, dengarkan lagu favoritmu, pejamkan matamu. Tarik nafas dan buang perlahan. Jeda sangat perlu, kau tau 'kan? Jangan memaksakan kaki jika sudah tidak kuat berlari. Memaksa adalah kegiatan yang tidak akan memaksimalkan hasil.

Sekali lagi, selamat mendewasa. Semoga kamu semakin bijaksana, diriku.


:)
Continue reading Surat Pengingat