Kamis, 16 Mei 2019

Kabar untuk Diri Nanti

Halo, diriku lima tahun dari saat ini.
Apa kabar? Kuharap kamu baik-baik saja ya. Karena saat ini aku sedang tidak baik-baik saja.

Sejak menginjak usia dua puluh tahun, hariku terasa melelahkan. Emosiku sangat cepat berubah. Pikiranku terlalu banyak terbagi-bagi. Aku jadi mudah lupa berbagai hal. Hal-hal yang seharusnya aku ingat, atau yang harusnya lebih aku pedulikan.

Pilihan-pilihanku selalu diliputi keraguan. Aku benar-benar takut melangkah setelah mendengar cerita orang-orang tentang pilihan mereka. Entah sejak kapan cerita mereka cukup menggangguku dalam menentukan jalan. Padahal aku tau, setiap orang punya jalannya sendiri.

Diriku lima tahun lagi, kuharap kamu cukup beristirahat dan masih mau untuk belajar. Kuharap juga kamu dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, pertimbangan membuat pikiranmu rentan.

Apa kamu masih memakai topeng ini saat menemui orang lain? Aku mulai mempertimbangkan untuk membuangnya, tapi aku yakin di suatu waktu tempatmu berada, pasti akan membutuhkannya. Jadi beberapa ada yang kusimpan di tempat tersembunyi, hanya kita berdua yang tau.

Jangan lupa, terus membaca dan belajar ya. Di masa kamu nanti, apa genre yang sedang aku gemari? Apa aku masih bisa menangis karena membaca sebuah fiksi? Apa buku yang kubaca sudah lebih banyak daripada sebelumnya? Atau malah kamu sudah bisa menerbitkan buku?

Keinginanmu untuk bisa jalan-jalan keliling Indonesia bagaimana? Terutama keinginanmu ke luar pula Jawa? Apa bahkan kau sudah berhasil pergi ke Jepang? Atau Korea? Hey, aku harap kemampuan berbahasamu mengalami peningkatan juga! Minimal kamu bisa berbasa-basi sebentar dengan orang asing.

Kehidupan sosialmu juga jangan lupa diperluas ya. Kamu selalu suka bertemu dengan orang baru kan, diriku? Yah, setidaknya kamu butuh lebih banyak teman untuk memperluas pola pikiranmu. Dunia ini sempit tapi dimiliki banyak orang, bahkan sekarang kamu tidak bisa mengklaim dirimu sendiri adalah milik suatu ras tertentu. Bagaimana di masa depan sana?

Ah iya, kuharap juga kamu bisa segera menyelesaikan satu persatu cita-citamu ya. Jadi apa hal yang benar-benar menarik perhatianmu? Kamu sudah berhasil menyelesaikannya belum?

Baik-baik ya, di sana. Aku selalu mendoakanmu. Jalani saja sesuai keinginanmu, jangan lupa orang-orang yang selalu mendukungmu ya.



Salam dariku di 2019.
Continue reading Kabar untuk Diri Nanti

Jumat, 10 Mei 2019

Halo, Aku Ingin Mengeluh Sebentar

Bukannya berlebihan, aku hanya lelah dan ingin didengarkan.
Butuh istirahat, ingin mengeluh setelah hari-hari melelahkan.
Tidak butuh nasehat, untuk sekejap saja, tolong dengarkan.
Izinkan kepala yang penuh pikiran negatif ini keluar perlahan.

Mungkin kamu tidak mengerti obrolan itu, tapi tolong dengarkan.
Sebentar saja boleh, ya? Sampai rasa lelah itu berkurang.
Rasanya akalku sudah tumbang benar.
Aku butuh kamu untuk bersandar.

Entah sejak kapan dan bagaimana mulainya, aku percaya padamu.
Bercerita sambil duduk di sampingmu.

Ngomong-ngomong, kamu tau tidak?
Sepertinya kamu memiliki kekuatan tersembunyi.
Tanganmu sepertinya memiliki magis yang membuat orang merasa aman.
Senyummu sepertinya bisa meramalkan semuanya akan baik saja.
Apa kamu itu rumahku?
Berada di sekitarmu membuatku merasa nyaman.

Continue reading Halo, Aku Ingin Mengeluh Sebentar