Sabtu, 16 Maret 2019

#FindYourself 1

Assalamu'alaikum. Halo, aku kembali.

Wow, nggak terasa bulan depan usiaku bakal dua puluh satu tahun. Nggak. Aku nggak ngerasa tua. Dua puluh tahun itu adalah masa belajar, tahun legal bagi masuk klub malam dan minum-minuman keras. Tapi aku nggak bakal ngomong ke sana. Nggak tertarik juga dengan suara gaduh dan teman-temannya sih.

Aku cuma merasa, sejak umur dua puluh aku dipaksa oleh diriku sendiri agar lebih dewasa. Lebih banyak memikirkan pertimbangan saat melakukan sesuatu atau memutuskan untuk berteman dengan orang baru. Tapi yang terjadi malah, pikiranku disesaki oleh dugaan-dugaan atas sikap orang lain. Aku mudah overthinking cuma karena dibalas"ok" oleh orang lain, hal yang sebenarnya aku nggak pedulikan dulu.

Entah kenapa aku jadi lebih memikirkan pendapat orang lain dibanding kenyamanan diriku sendiri. Aku sering memikirkan apa yang akan orang katakan jika aku melakukan ini atau itu. Tapi kenapa? Apa aku mulai ingin dikenal dan diperhatikan?


Di usia dua puluh satu, aku masih mencari diriku. Aku masih mencari dan mengeksplor segala macam emosi, yang saat sekolah dulu tidak aku rasakan. Mungkin lebih tepatnya, tidak aku sadari. Yaah, saat sekolah menengah atas dulu aku dikenal dengan flat expression dulu. Bukan apa-apa, aku cuma tidak tau bagaimana mengekspresikan diriku; senang, sedih, bangga, cemburu. Nol sama sekali. Padahal aku dikelilingi teman-teman yang memiliki banyak ekspresi, yang dengan sekali lihat kalian pasti akan merasakan suasana hatinya.

Ada beberapa emosi yang aku mulai bagikan. Salah satunya adalah perasaan membutuhkan dan ingin orang lain merasa dibutuhkan, caranya dengan memeluk. Aku mulai sering memeluk orang tuaku dan adik-adikku, serta beberapa teman dekat. Ternyata menyenangkan melihat reaksi mereka!😆

Jika bercerita jujur, sebenarnya aku masih takut mendewasa. Terlalu banyak menyemangati orang lain dan mendengar cerita mereka membuatku sedikit takut mengetahui dunia. Walaupun aku penasaran. Ah, sebenarnya aku hanya butuh disemangati aja sih sepertinya. Sebuah kalimat sesingkat, "terima kasih telah melewati hari ini dengan baik."

Kadang hidup emang butuh apresiasi dari orang lain sepertinya.


***
Continue reading #FindYourself 1

Rabu, 06 Maret 2019

Ruang Bercerita

Sini, mendekatlah. Ceritakan apa yang membuatmu lelah hari ini. Ku biarkan kamu menceritakan, dan ku akan mendengarkan.

Duduklah di sampingku. Kamu boleh membuka topengmu. Sedihmu, keluhmu, marahmu, dan bahagiamu perlu dibagi. Biarkan aku menjadi salah satu dari orang itu.

Aku tau kamu lelah, jadi berkunjunglah.
Aku tau kamu sepi, jadi, sini berbagi.

Tak perlu selalu tersenyum pada dunia. Tak juga harus menatap sinis padanya. Dunia hanya berputar sesuai takdirnya, dan kau juga harus kuat berjalan di atasnya.

Jika ingin menangis silakan saja. Air matamu sama berharganya dengan tawamu. Bahkan kecewa pun dibolehkan, hidup tak selalu tentang bahagia, kan?

Aku tau kamu lelah, jadi berkunjunglah.
Aku tau kamu sepi, jadi, sini berbagi.

Seperti kalimat di dalam buku, aku akan mendengarmu.
Karena ku tau; beberapa cerita haru tidak butuh kalimat sendu, beberapa keluh kesah tidak butuh pembangkit putus asa.


Continue reading Ruang Bercerita