Sabtu, 22 Juni 2019

Kepada Orang-Orang yang Tetap Tersenyum

Aku tau semua orang punya masalahnya sendiri. Melalui hari-hari yang berat, teriakan-teriakan pedas, atau lupa bawa tugas yang sudah dipersiapkan matang semalaman. Setiap hari, pasti akan selalu ada masalah yang dilalui. Dan sepertinya harus. Tapi tidak apa-apa, terima kasih telah tetap tersenyum setiap pagi.

Berhimpitan di tengah kendaraan umum atau telat datang karena ojek online yang dibatalkan terus menerus bisa membuat perubahan mood dalam sekejap. Atau tiba-tiba ditegur atasan, lalu makanan kesukaan di restoran yang sudah lama diantre ternyata habis. Lagi-lagi hal yang membuat suasana hati terasa terbakar. Tidak apa-apa, terima kasih untuk tarikan nafas panjang penuh kesabaran.

Semua orang punya tangisnya sendiri. Perihal kepergian atau bertemu kembali. Walau tak pernah sama, mereka selalu memberikan kesan yang tak terdefinisikan dengan kata sedih atau bahagia. Tentang kegagalan atau keberhasilan yang menghasilkan tangis. Haru dan sembilu serupa benang tipis yang memisahkan tapi berdampingan.

Namun juga, setiap hari adalah senyum yang berbeda. Akibat bertatap mata tidak sengaja, atau bahkan sekadar karena sapa. Karena memakai baju dengan warna kesukaan, atau handphone dengan baterai terisi penuh saat akan dibawa ke perjalanan. Sebuah keriaan kecil yang menyenangkan.

Dengan tawa menular semudah mendengarkan jokes seseorang di kereta secara tidak sengaja atau melihat video hewan di timeline saat meluncur di instagram. Semua orang dapat berbagi tawa. Entah dalam pesan "Hahaha" atau dalam suara bergema. Tawa selalu jadi alasan kuat untuk bertahan hidup.

Jadi,
Bertahanlah, terbiasalah.

0 komentar:

Posting Komentar