Sabtu, 12 Januari 2019

Can't Help Falling in Love

Wise men say only fools rush in
But I can't help falling in love with you
"Ayah tidak suka diburu-buru, membuat tertekan dan tidak bisa konsentrasi." kata Ayah saat aku memintanya untuk mengebut. Lagipula ini kan salahnya juga, kenapa senang sekali berlama-lama di kamar mandi saat ingin mengantarku ke kampus. Jadi aku harus menunggunya selama 10 menit dengan tidak sabar. Kau tahu sendiri, telat satu menit saja jalan Jakarta sudah penuh dengan kendaraan pribadi, apalagi 10 menit!

Sebenarnya aku juga bukan orang yang suka buru-buru. Dalam setiap janji minimal aku harus datang lima atau sepuluh menit sebelum waktu yang ditentukan. Aku tidak suka datang dengan badan penuh keringat dan nafas terengah-engah karena berlari berburu waktu. Tapi berbeda dengan hari itu, karena kejadian menunggu ayahku selama 10 menit di toilet. Aku diharuskan berlari menuju kelas. Jangan bertanya kenapa aku tidak berangkat sendiri saja, ayahku tidak mengijinkan anak perempuannya ini berangkat kampus sendirian saat beliau libur di rumah.

Jam delapan lewat satu menit, aku datang hampir bertepatan dengan dosen pengajar. Dengan kerudung dan pakaian acak-acakan karena berlari. Tapi di depan pintu, aku dan satu orang laki-laki yang sepertinya sekelas denganku diminta untuk keluar ruangan karena datang tidak tepat waktu. Padahal kami dan dosen itu sama-sama telat, tapi malah kami berdua yang tidak diijinkan masuk, huh!

Setelah menggerutu di depan kelas, aku dan Tsabit, laki-laki yang telat masuk kelas juga tadi, memutuskan untuk ke kantin. Aku memesan segelas cokelat hangat untuk mengembalikan suasana hatiku, sedangkan dia memesan teh manis hangat. Pilihan yang cukup unik. Karena kebanyakan lelaki di sekitarku lebih menyukai kopi hitam pekat yang pahit, sedangkan dia menyukai teh manis.

Kesan pertama yang aku dapatkan darinya, si gila teknologi. Gila dalam arti seperti pecinta. Dari cerita yang aku dapatkan saat bertanya apa yang ia kerjakan untuk tugas akhirnya, dengan semangat langsung memberitahuku tentang program yang ia buat. Padahal sejak tadi, dia hanya menjawab ya, tidak, dan tidak tau saja saat aku bertanya.
Shall I stay?
Would it be a sinI
f I can't help falling in love with you?
Tapi senang rasanya melihat ia menceritakan hal yang sangat ia sukai. Matanya berbinar, senyum tak pernah tenggelam dari wajahnya. Aku selalu suka melihat orang lain bercerita tentang hal-hal favoritnya, dan secara tidak sadar, itulah awal di mana aku jatuh cinta padanya.

Sejak kejadian telat hari itu, kami jadi lumayan sering bertemu. Entah sekadar mengobrol di kantin, atau saling bercerita. Rasanya menyenangkan bercerita dengannya. Selain cerdas, respon yang ia berikan selalu positif dan sesuai dengan apa yang aku butuhkan.
Like a river flows surely to the sea
Darling so it goes
Some things are meant to be
Aku merasa cocok dengannya dalam berbagai hal. Dia yang menyukai teknologi, sedangkan aku sangat jatuh cinta pada mesin-mesin antik. Jadi tidak jarang kami datang ke pameran teknologi dan museum untuk menemukan teknologi-teknologi antik jaman dulu. Kami juga sangat terobsesi dengan musim semi dan gugur di Eropa, daun berguguran dan berubah warna, bunga-bunga bermekaran, warna-warni pakaian.
Take my hand, take my whole life too
For I can't help falling in love with you
Dua tahun berlalu sejak pertama kali kami bertemu, setelah melewati masa-masa sulit dalam hubungan ini. Masa perjuangannya dieksekusi habis-habisan oleh dosen pembimbingnya, yang membuatnya benar-benar jatuh. Kegagalanku mendapat beasiswa di salah satu negeri musim semi. Salah paham kami. Kegagalan dan jatuh bangun projek start up kami.

Akhirnya. Dia. Melamarku.

Dan tentu saja jawabanku, "Ya!" Tak ada ragu untuk menerimanya. Hanya ada tangis bahagia. Tanpa kesan romantis seperti cerita fiksi yang aku baca. Dia melamarku saat kami merayakan anniversary dua tahun di sebuah restoran Jepang. Hanya kami berdua bersama sushi dan ramen yang perlahan dingin karena aku terlalu lama menangis. Katanya, sebelum melamarku dia dan orang tuanya telah datang ke rumah ayah dan ibuku sebulan lalu. Katanya juga, bahwa ia telah menghubungi salah satu teman dekatku juga.
Take my hand, take my whole life too
For I can't help falling in love with you
Jika saja waktu itu Ayahku setuju untuk mengebut, pasti aku tidak akan telat datang bersamanya. Jika saja waktu itu dosen kami mengijinkan masuk, pasti sampai saat ini kami saling tidak kenal.

Terima kasih telah membuatku jatuh cinta dan dibolehkan mengenalmu lebih jauh. Terima kasih telah selalu ada dan terus-terusan mencintaiku. Aku yakin tidak akan lelah bertumbuh dan menua bersamamu.
For I can't help falling in love with you




***



Terinspirasi dari lagu Can't Help Fallin' Love by Twenty One Pilot (Elvis Cover)


0 komentar:

Posting Komentar