Senin, 26 Maret 2018

Transjakarta's Funny Experinces (Part 2)

Assalamu'alaikum, kawan!

Thread kali ini terinspirasi dari kejadian beberapa waktu lalu yang aku alami bersama mas-mas yang dimarahi oleh segerombolan Emak-emak :') Bagi yang belum baca part 1 nya, sila dibaca dahulu :)

Melanjutkan thread part 1 kemarin, kali ini ceritanya seputar serba salahnya jadi laki-laki di transportasi umum aja. Laki-laki tuh emang serba sala
h banget kalau di transportasi umum kayak transjakarta ya. Kena omelan terus rasanya.

Pernah beberapa kali, dalam kondisi bus penuh-penuhnya ada seorang bapak-bapak yang sudah lumayan tua masuk. Dan kebetulan beliau berdiri di samping aku. Sebagai makhluk sosial yang sadar (baca: enggak tidur) aku menawarkan kursiku untuk beliau. Tapi beliau menolak. Agak maksa aku tawarin lagi, tapi beliau tetap menolak. Yasudah, aku pikir mungkin beliau emang nggak mau duduk atau pemberhentiannya sebentar lagi.

Tapi ternyata setelah aku sampai halte tujuan dan otomatis meninggalkan (kesannya sedih banget xD) kursi yang aku duduki, beliau menggantikan aku duduk. Di situ aku merasa tertolak, tadi aku tawarin kok nggak mau pak? Huhu. Akhirnya aku berpikir positif, mungkin beliau nggak enak sama aku. Dan berpikir kalau laki-laki kan lebih kuat dari wanita. Selama masih kuat berdiri, jangan ambil kursi orang lain.

Berpikir positif tuh dibutuhin banget buat situasi tertolak kayak gitu. Biar nggak sebel-sebel banget, atau sedih-sedih banget. Padahal kalau aku pikir, kesetaraan gender kan lagi gencar banget diumumkan. Selama beliau lebih tua daripada kita, lebih baik kita yang berdiri. Itu yang ada dipikiran aku. Tapi ya sudahlah, setiap orang punya batasannya sendiri.

Ada lagi ceritanya, kalau ini waktu aku pulang kantor. Kejadiannya waktu bus emang lumayan sepi sih, masih ada beberapa kursi yang kosong. Aku duduk di kursi paling depan, bangku favorit. Waktu berhenti di salah satu halte, ada segerombol ibu-ibu yang masuk ke bus, mungkin sekitar 5 orang kalau nggak salah ingat. Mereka masuk dan duduk di tempat yang masih kosong. Dan emang letaknya berjejer, pas banget buat ngobrol. Busnya berasa disewa ibu-ibu itu, ramai banget soalnya, haha.

Dua halte dilewati dengan suara percakapan ibu-ibu ini. Lucu sih, aku aja yang dengar sampai cekikikan sendiri. Bukan nguping loh ya, suara obrolan ibu-ibu ini emang lumayan kencang. Di halte selanjutnya, masuklah dua orang ibu-ibu. Sambil toleh kiri-kanan, beliau berdua cari tempat kosong tapi nggak ada. Yaudah, beliau berdua berdiri di sisi pintu sebelah kiri sambil ngobrol.

Tiba-tiba, ibu yang bergerombol tadi ngomong gini, "Bu, sini aja duduk! Masih ada tempat. Ini yang laki-laki berdiri aja! Kasih yang perempuan buat duduk!" kenceng banget, aku sampai kaget, haha. Soalnya waktu itu aku lagi bengong sambil lihat jendela ala-ala video klip Peterpan.

Cuma ilustrasi aja kok xD
Otomatis, mas-mas yang lagi duduk di kursi bangun semua. Menyilahkan dua orang ibu yang berdiri untuk duduk. Setelah beliau duduk, si ibu yang ngomong tadi melanjutkan ucapannya. "Nah gitu, Makasih, mas. Yang cowok kan masih pada kuat, berdiri aja. Yang cewek kan kasihan." lalu beliau tertawa.

Aku yang duduk di belakang cuma bisa tertawa waktu melihat mas-mas yang sedang duduk langsung berdiri saat mendengar ucapan ibu itu. Kok bisa barengan begitu gerakannya, haha. Agak kasihan juga sih. Soalnya dalam kondisi pulang kerja, capek, eh malah diomelin ibu-ibu buat kasih duduk ke perempuan dengan alasan laki-laki lebih kuat dari wanita.

Gak apa sih sebenarnya. Tapi katanya wanita minta hak-hak yang dengan laki-laki, tapi kok masih pakai alasan 'wanita lebih lemah dari laki-laki' untuk pembenaran? Bukan, ini bukan masalah emang ibu-ibu itu prioritas atau gimana. Aku tahu kok dua orang ibu itu sudah biasa naik transjakarta, makanya mereka santai-santai aja pas nggak kebagian bangku kosong. Kita sebagai wanita juga harus sedikit lebih paham aja, apalagi sama-sama cari nafkah. Kalau dikasih duduk sama yang laki-laki ya bersyukur banget, tapi kalau emang nggak ada kursi ya paham sama paham aja. Semua yang di transjakarta juga capek kok. Jangan bikin mas-mas yang lagi capek merasa nggak enak karena kita minta kursinya secara paksa yaa :)

Kalian pernah gak sih ngalamin kejadian lucu di transjakarta? Aku juga mau dengar dong :D

Cheers!

2 komentar:

  1. Kalau buat saya sih gak lucu, mungkin karena Anda perempuan, kalau saya laki-laki gak anggap lucu saya pribadi malah marah krn saya bayangin kalau daya yg diusir kayak gitu, apalagi saya pengguna kendaraan umum dan punya darah rendah. Saya malah sayangkan mas2nya ga bs tegas. Kalau saya yg ada sih saya pasti tegas nolak. Tapi kalau ibu hamil dan lansia saya tetap kasih duduk kok. Thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lucu karena gerakan kompak mereka yang berdiri, bukan karena ucapan ibu-ibunya, mas. Menurutku juga nggak lucu sikap ibu itu, dan masnya reflek berdiri karena kaget, soalnya ibu itu suaranya lumayan kencang. Kalau aku, selama masih bisa berdiri dan muat Transjakartanya, it's ok! :)

      Hapus