Assalamu'alaikum!
Sudah ada janji hari ini? Atau sedang buat janji? Siapa yang kalau diajak pergi jawabannya "InsyaaAllah"? InsyaaAllah yang maksudnya menolak dengan halus. Mau tolak langsung tapi gak enak, akhirnya jawab InsyaaAllah yang maksudnya nggak mau ikut.
![]() |
InsyaaAllah, kalau gak mager ya. |
![]() |
Contoh InsyaaAllah yang malas-malasan ini chatku dengan teman dekeeet banget |
Padahal, arti dari InsyaaAllah di sini 99% pasti datang, dengan kemungkinan nggak jadi ikut 1% di luar kuasa kita. Contohnya, tiba-tiba sakit atau dapat kabar duka mendadak. Bukannya janji datang tapi malah gak ada kabar setelahnya. Seenggaknya kabarin gitu mau ikut atau nggak, biar nggak ada yang menunggu gitu.
Eh, tapi sekarang nggak hanya muslim saja yang jawab begini kok, banyak teman-temanku yang non-muslim juga mengucapkan kayak itu. Aku sendiri belum tahu alasan mereka bilang begitu, tapi kok ikut senang aja gitu. InsyaaAllah nggak cuma diucapkan buat sesama aja, tapi kayak sudah semacam bahasa Indonesia biasa gitu.
Jadi siapa yang masih bilang InsyaaAllah tapi nggak janji ikut?
1 Komentar
tetap bersyukur
BalasHapus