Rabu, 13 September 2017

Being an Adult

"I think part of being an adult is leaving the fairytail behind"
- Rashida Jones

Menjadi dewasa gak selalu menyenangkan. Kadang ada kalanya aku ingin kembali ke saat-saat terbangun di atas tempat tidur, padahal seingatku aku tertidur di depan televisi. Menjadi dewasa kadang semelelahkan itu.

Kadang menjadi dewasa tak selalu seasyik yang aku bayangkan. Rasanya aku hanya mengejar-ngejar beberapa digit yang akan tersimpan di rekeningku. Aku rindu menjadi anak-anak, saat mendapatkan sebuah mainan hadiah ulang tahun. Rasanya dulu, bahagia begitu mudah didapatkan.

Bisakah menjadi dewasa tanpa meninggalkan dongeng-dongeng masa kecil? Karena menjadi dewasa begitu menyusahkan. Kenapa aku harus mengetahui kebenaran dari dongeng-dongeng itu? Jika semuanya hanya kebohongan, bukankah sebaiknya anak-anak tak mengetahuinya?

Sepertinya menjadi dewasa tak selalu melukiskan senyum bahagia. Saat tiba-tiba seseorang yang kamu sukai malah lebih memilih berjalan dengan temanmu yang lain. Dan kau hanya dapat menatapnya sambil tersenyum kaku. 

Tapi setidaknya, saat dewasamu datang kau bertumbuh. Entah itu dengan penuh luka dan seluruh tubuhmu membiru, atau penuh cahaya yang membuatmu selalu tersenyum. 

Dengan hadirnya dewasamu, kau perlahan akan mengerti. Bahwa tak selalu tatapan kagum mengartikan cinta. Tak selalu kebenaran atas dongeng-dongeng itu menyakitkan.

Kau hanya perlu menjadi dewasa untuk mengerti.

Jadi, mendewasalah!

0 komentar:

Posting Komentar