Senin, 18 September 2017

Pengalaman Buka Rekening BNI Syariah

Assalamu'alaikum semua!

Sesuai judul blog, jadi aku ingin berbagi ke kalian mengenai pengalamanku membuka rekening BNI Syariah di Gedung Tempo Pavilion, Jakarta. Selama hampir satu tahun ini aku hanya punya rekening Mandiri Syariah, hingga akhirnya aku tergerak untuk membuka rekening syariah lainnya. Kenapa harus syariah? Karena, aku hanya berusaha untuk mempercayakan urusan uangku kepada bank berbasis syariah. Walaupun aku belum baik, setidaknya apa yang aku dapatkan adalah hal yang baik :'D

Setelah surfing-surfing google selama beberapa minggu mengenai kekurangan dan kelebihan masing-masing Bank Syariah di Indonesia, pilihanku jatuh kepada BNI Syariah. Selain bebas biaya admin, sejak sekolah dulu aku pengen banget punya akun di Bank Oranye itu. Haha

Rencana yang udah aku bangun sejak awal Januari baru aku tunaikan tanggal 12 September lalu. Yaa Allah, betapa malasnya kamu, nak :'D Akhirnya aku datang ke kantor BNI terdekat untuk membuka rekening syariah.

Awalnya aku datang ke BNI 46 cabang Mampang Prapatan, tapi ternyata di sana belum bisa buka syariah karena belum ada user yang ikut syariah. Akhirnya aku disarankan ke BNI Syariah cabang Gedung Tempo. Berangkatlah aku dari Halte Busway Mampang menuju Halte Departemen Kesehatan. Atau bagi kalian yang malas naik TJ bisa naik Kopaja P20 atau 66 kok dan turun di halte BNI 46. Dari sana kalian jalan sedikit sampai terlihat logo BNI Syariah.

Sampai ketemu logi BNI Syariah ini yaa!
Setelah masuk ke dalam gedung, aku disapa oleh pak Satpam BNI. Beliau menanyakan apa keperluanku datang? Dan aku bilang, mau buka rekening syariah. Lalu dengan senyuman 100 watt pak satpam menyerahkan antrian berwarna merah untuk ke Costumer Service. Emang ya kalau ketemu satpam bank bawaannya pengen senyumin juga!

Sambil menunggu, karena orang sebelum aku sedang mencetak kartu ATM, akhirnya aku didatangi oleh salah satu pegawai BNIS (sepertinya manajer atau kepala bank sana) untuk mengisi formulir pendaftaran saja sambil menunggu. Oh iya, jika ingin membuka rekening baru minimal harus memiliki dua identitas yang berlaku yaa. Aku mengajukan KTP dan KK (karena kebetulan dibawa, Alhamdulillah untung gak pulang dulu).

Formulir pengajuannya aku isi dengan penuh kesadaran, haha. Maksudnya aku sudah mengerti cara pengisiannya. Jadi lima belas menit kemudian, aku malah merhatiin sekitar karena form-ku sudah selesai diisi. Akhirnya namaku dipanggil juga sepuluh menit bengong gak jelas :( Mbak Tellernya yang cantik dan ramah ini menanyakan aku mau buka rekening apa. Karena sebelumnya aku telah searching google dahulu, jadi aku langsung jawab mau buka tabungan Ib Hasanah dengan akad Wadiah. Kalau belum mengerti biasanya kalian bakal dijelasin dulu kok perbedaan masing-masing tabungan dan akadnya.

Gak terasa aku di sana lumayan lama, dan adzan Dzuhur berkumandang. Aku suka banget sama cara kerja mereka, setiap adzan mereka istirahat lima belas menit. Jadi selama lima belas menit, kalian bisa menunggu atau shalat dulu.

Karena aku sedang tidak haid, jadi ya aku shalat deh. Lumayan sekalian pantau Mushala di sana. Pertama aku diarahkan sama mbak Teller dan pak Satpam ke lantai P. Tapi ternyata mushala lantai P itu lebih diutamakan untuk laki-laki, karena gak ada mukena dan tempat wudhu khusus wanita. Terus aku diarahkan sama mas-mas yang kerja di sana buat ke lantai 3 aja, di sana mushalanya lebih enak katanya.

Berangkatlah aku ke lantai 3. Pas sampai di sana, aku bingung sendiri. Ini wudhunya di mana ya? Karena tempat wudhu terbuka khusus untuk laki-laki. Sampai aku malu sendiri pas masuk, ketemu sama pekerja sana dan dikasih tau kalau yang wanita itu wudhunya di toilet wanita. Hahaha, untung aku hanya sekali ke sana. Jadi yah gak malu-malu banget deh, gak ada yang kenal ini :D

Cuma berani foto ini aja, takut dimarahin >v<"
Begitu masuk Mushala.. MasyaaAllah aku takjub. Mushalanya bagus banget!!!! Jadi sebelum masuk mushala itu harus ngelewatin ruangan buat refreshing gitu (kayaknya), Betah abis pasti kalau di sana! Mushalanya ber-AC lagi. Tapi aku lupa nama mushalanya apa :( Mushalanya lumayan luas kok, dan mukena yang dipinjamkan lumayan banyak dan wangi! Iya wangi. Itu adalah kenikmatan dunia saat shalat :'D

Setelah istirahat sebentar buat lihat suasana masjid, aku akhirnya balik ke lantai L, tempat di mana BNI Syariah berada. Kembali disapa pak satpamnya dengan Assalamu'alaikum dan diminta untuk menunggu sebentar.

Ini interface E-banking BNI Syariah, emang masih satu atap dengan konvensional kok :)
Sambil main smartphone yang baterainya sekarat, akhirnya mbak CS-nya datang dan aku diminta untuk melanjutkan pembuatan rekening. Setelah dibantu mbaknya untuk dibuatkan E-banking, aku medownload aplikasi M-bankingnya. Ternyata M-banking BNI Syariah masih satu aplikasi dengan yang konvensionalnya. Oh iya, walaupun mereka masih satu rumah tapi untuk perputaran uangnya sudah berbeda kok :)
Waktu mengaktifkan M-banking ini sih smartphoneku berdrama banget. Mulai dari ngeblank, terus tiba-tiba mati, gak ada sinyal, dan baterainya benar-benar sekarat. Apalagi waktu mau login M-bankingnya, kan diminta kode OTP melalui SMS. Smartphoneku ini gak menerima pesan sama sekali dari providernya. Akhirnya aku nyerah, dan bilang mbaknya kalau aku bakal aktivasi sendiri aja. Mungkin di sana smartphone ku yang kurang smart ini tidak menemukan sinyal (soalnya kantornya agak memojok gitu sih, maklum kartu SIM-ku thr**)

Ini logo M-Banking BNI Syariah yaa, jangan tertukar dengan yang palsu! :)
Setelah aktivasi, Mobile dan Elektronik Bankingku selesai, aku diminta menyetor tunai untuk mengisi saldo. Setoran pertamanya minimal seratus ribu rupiah (sesuai dengan jenis tabungan yang dibuat). Selesai menyetor tunai di mas Teller, aku kembali ke mbak CS dan menyelesaikan pembuatan rekening. Karena aku menolak untuk mencoba mengaktifkan sekali lagi M-bankingnya, mbak CS-nya dengan senang hati meneleponku pukul 16.30 untuk reminder pengaktifan aplikasi.

Dan selesai. Aku menerima sebuah buku rekening, sebuah amplop yang belum aku buka isinya, dan sebuah kartu ATM Silver yang sekaligus bisa menjadi debit card. Prosesnya bisa dibilang lumayan lama, hampir 4 jam, termasuk waktu menunggu dan istirahat. Tapi aku senang, jadi bisa ngerasain mushala di sana :D Aku akhirnya izin gak masuk deh, hehe.

Oh iya, sebelumnya kan mbak CS-nya bilang kalau nanti sekitar pukul 16.30 bakal reminder aku. Aku benar-benar gak nyangka bakal dihubungi beneran. Jam 16.30 tepat ada nomor kantor yang telepon aku. Telepon pertama jadi missed call, karena aku gak dengar. Dan yang ke dua aku angkat (sambil sebelumnya niat gak niat karena baterai handphone sudah tinggal 4%), dan langsung sapaan ramah terdengar. Aku jadi terharu karena direminder sama mbak CS BNIS :') Padahal aku kira mbaknya bakal lupa (karena aku juga lupa), tapi ternyata benar-benar diingatkan. Such a warming heart :')

Itu pengalamanku membuka rekening syariah di BNI. Kalau kamu sudah pernah buka tabungan di mana? :)
Lokasi: Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar