Selasa, 26 April 2022

,

Tentang Merasa Cukup

Hai! Apa kabar!

Akhir-akhir aku ini sedang tidak merasa baik-baik saja. Padahal ini bulan kelahiranku, tapi rasanya seperti ada sesuatu yang kurang.

Ekspektasi untuk diberi ucapan oleh orang-orang terdekat malah membuatku murung. Aku kecewa saat dilupakan, karena menurutku hari ulang tahun adalah momen penting. Satu kali seumur hidup, hal yang harus disyukuri dan dirayakan.

Setelah dipikir-pikir, siapa yang seharusnya bersyukur? Bukankah harusnya aku sebagai orang yang dilahirkan, harus lebih banyak memuji penciptaku dan meminta maaf atas kealpaanku dalam beribadah kepadanya?

Aku banyak sadar saat melakukan kesalahan, dan kadang memaklumi hal itu atas dasar kesenangan diri dan merasa "Allah-ku mengerti kok". Sombong ya?

Hingga aku menemukan suatu lirik lagu yang terdengar sangat mewah. Sebuah lagu dari Tulus dengan judul "Diri". Pasti semua orang sudah pernah mendengarnya. Bait di lagu

"Suarakan, bilang padanya jangan paksakan apa pun. 
Suarakan, ingatkan aku makna cukup."

Rasanya semua emosiku hari itu reda karena sebuah lirik lagu. Ingatkan aku makna cukup. Satu kalimat yang meluluhkan api kemarahan atas tidak adanya ucapan ulang tahun dari beberapa orang terdekat. Padahal jika diingat kembali, ada lebih banyak orang yang mengingat dengan senang hati dan memberikan doa baik. Aku lupa pada mereka yang benar-benar peduli, saking fokusnya dengan orang yang bahkan sudah melepas jabatan tangan.

Yang aku sadari saat ini, perasaan cukup adalah sesuatu yang sangat mewah. Cukup atas nikmat, cukup atas kehadiran manusia, cukup atas rezeki, dan kecukupan lainnya.

Untuk itu, doa tahun ini adalah, "Menjadi bahagia, merasa cukup atas diri serta hal-hal di sekitar, dan dikelilingi orang baik yang mau menuntunku."


Selamat bulan kelahiranmu, diriku.

0 komentar:

Posting Komentar