Ada kalanya ingin berhenti lalu mengeluh;
Aku lelah, bisakah cukup sampai di sini saja?
Juga di mana langitku dipenuhi awan abu-abu dan suara menggelegar;
Tapi hujan tak juga turun, udara tak juga dingin.
Hari-hari saat tubuhku demam tinggi dan menggigil ketakutan;
Otakku terus berteriak tetap bertahan, sedangkan hatiku enggan untuk melepas.
Aku tuli.
Telingaku hampa dari suara-suara penyemangat.
Aku buta.
Mataku silau ditutupi kemunafikan.
Aku lemah.
Tanpa tenaga. Tanpa harapan.
Satu-satunya yang keluar dari mulutku hanya dengungan. Tapi diacuhkan.
Padahal saat itu, aku sedang memohon.
Mengemis pertolongan.
Aku lelah, bisakah cukup sampai di sini saja?
Juga di mana langitku dipenuhi awan abu-abu dan suara menggelegar;
Tapi hujan tak juga turun, udara tak juga dingin.
Hari-hari saat tubuhku demam tinggi dan menggigil ketakutan;
Otakku terus berteriak tetap bertahan, sedangkan hatiku enggan untuk melepas.
Aku tuli.
Telingaku hampa dari suara-suara penyemangat.
Aku buta.
Mataku silau ditutupi kemunafikan.
Aku lemah.
Tanpa tenaga. Tanpa harapan.
Satu-satunya yang keluar dari mulutku hanya dengungan. Tapi diacuhkan.
Padahal saat itu, aku sedang memohon.
Mengemis pertolongan.
0 komentar:
Posting Komentar