Rabu, 29 Maret 2017

Kemana Rindu Ini Pergi?

Aku berjalan diantara dua bias matamu
yang berpendar di keheningan malam
ia bertanya dengan suara sengau
"Dimana rindu?"
lalu berlari-lari di antara kerumunan ingatan
yang datang bertumpuk-tumpuk
"Aku datang"
ujar rindu yang berdoa di setiap pagi
hingga kembali membuat asa
.
Esoknya di penghujung pagi
rindu itu menggemakan wajahmu
terus tampak pada setiap orang di sekitarku
gaya rambutmu, parfummu, bahkan senyummu
yang ku kira itu kamu
sambil terus memfatamorganakan ingatan
ia berbisik jenuh
"Dimana rindu?"
.
Seminggu tanpa fatamorgana wajah dan ingatan tentangmu
rindu kembali berulah.
Kini dia membuatku merasa bahwa ada namamu
dalam notifikasi chatku
berkedip ringan, lalu berdering sebentar
betapa bodohnya rindu yang membuat seluruh fatamorgana itu
.
Setahun dengan seluruh fatamorgana rindu
membuatku mengerti
saat fatamorgana wajahmu terpola di setiap orang yang kutemui
wangi parfum yang terlalu mirip denganmu
notifikasi percakapan fana darimu
saat itulah rindu-rindu itu demonstrasi
memaksaku memulai percakapan
.
Dua tahun rindu yang terpendam
kemudian perlahan hilang
"Kemana rindu pergi"
ucap sebagian diriku
dan kini aku yang sibuk sendiri
mencari rindu yang tak berbekas
dengan menatap fotonya
menghirup harum parfumnya
tapi kenapa,
Rindu itu tidak kembali.
Kemana rindu ini pergi?

0 komentar:

Posting Komentar