Senin, 12 September 2016

Apa kabar imanmu, diriku?

Diri, apa yang sudah kamu capai? Apa yang sudah berani kamu relakan? Apa yang bisa kamu banggakan dari dirimu?

Relakah kamu diqurbankan seperti Nabi Ismail A.S sebagai pembuktian cinta Ayahnya?

Sabarkah kamu saat ditinggalkan semua orang yang kau cintai ketika diuji dengan penyakit seperti Nabi Ayyub A.S yang menganggap harta adalah titipan-Nya?

Beranikah kamu menentang pemimpin dzalim seperti Nabi Ibrahim A.S hingga dibakar oleh api dunia?

Ikhlaskah kamu ketika harus bertarung dengan luasnya lautan seperti Nabi Yunus A.S sebagai teguran atas kesalahannya?

Jangan takut, diri. Rasa sakit yang kau dapatkan tidak ada apa-apa dibanding dengan Rasulmu, Nabi Muhammad S.A.W. Beliau dituduh gila, dicaci, dihina semua orang, dilempar oleh batu bahkan kotoran. Pengorbananmu belum berarti apapun dibanding Beliau.

Tenanglah, diri. Janganlah goyah, janganlah menyerah.

Seperti Nabi Ayyub A.S yang tak berburuk sangka sedikitpun pada Allah saat beliau kehilangan semuanya.

Pisau yang tajampun tidak membunuh Nabi Ismail A.S.

Api yang panas menjadi dingin untuk Nabi Ibrahim A.S.

Dalamnya lautan tidak menenggelamkan Nabi Yunus A.S.

Bahkan para pembunuh Nabi Muhammad S.A.W menjadi orang-orang terdekatnya.

Yaa muqalibal qulub, Tsabit qalbi 'ala diiniik.

0 komentar:

Posting Komentar